Gara-gara Pidato Jokowi, Racun Kalajengking Populer di Twitter, Tapi Begini Sentilan Sujiwo Tejo

Presiden Jokowi menuturkan, jika racun Kalejengking dihargai sekitar 10,5 juta Dolar Amerika Serikat (sekitar 146 miliar) per liter.

INSTAGRAM
Sujiwo Tejo 

BANGKAPOS.COM -- Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato tak biasa saat pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional tanggal 30 April 2018 lalu.

Dalam pidato sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa emas bukanlah komoditas perdagangan yang paling mahal.

Baca: Tak Terbukti, Penyidikan Kasus Rizieq Shihab Dihentikan, Polda Jabar Akhirnya Keluarkan SP3

Jokowi lantas menambahkan, saat ini racun kalajengking-lah yang menjadi komoditas paling mahal di dunia.

"Jadi Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, kalau mau kaya, cari racun kalajengking," ujar Jokowi.

Baca: Sudah Tajir dan Jadi Bos para Artis, Beginilah Perlakuan Eko Patrio pada Istrinya, Ternyata

Jokowi

Presiden Jokowi menuturkan, jika racun Kalejengking dihargai sekitar 10,5 juta Dolar Amerika Serikat (sekitar 146 miliar) per liter.

Baca: Lepas dari Aa Gatot, Reza Artamevia Pamer Foto Bareng Kedua Putrinya Teteh Cetar

Tak lama kemudian, pidato Jokowi itu menjadi perbincangan di sejumlah media sosial.

Bahkan akun Twitter Partai Gerindra juga ikut merespons pidato Jokowi soal racun kalajengking tersebut, pada Rabu (2/5/2018).

Berawal dari pertanyaan seorang warganet dengan akun @FsICek yang bertanya: apa racun kalajengking bisa mengatasi kesenjangan sosial?

Baca: Sempat Keracunan Susu, Begini Kabar Terbaru Selamet Pemuda 16 Tahun yang Menikahi Nenek Rohaya

Menanggapi hal itu, Gerindra menyebut jika solusi dalam mengatasi masalah kesenjangan sosial adalah Pasal 33 UUD 1945.

Di mana perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan, bukan konglomerasi.

Baca: Pulang dari Warung, Sang Istri Menangis, Bersujud dan Minta Maaf ke Suami, Ternyata Ini yang Terjadi

Sumber: Tribun Solo
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved