Junjung Tinggi Adat Tradisi Jawa, 2 Anggota Cendana Ini Ternyata Tak Sungkan Menikah dengan Bule
Saya membekali keluarga saya dengan budi pekerti. Lantas dengan kepandaian. Saya lebih mementingkan hal itu daripada membekali mereka de...
BANGKAPOS.COM -- Keluarga Cendana merupakan keluarga yang banyak menyita perhatian masyarakat Indonesia.
Sebutan Cendana ini mengacu pada keluarga presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Baca: Kebanyakan Main Disawah, Tak Semulus Biasanya, Netizen Pergoki Kaki Lucinta Luna Ada Koreng?
Asal usul nama cendana ini juga menuai sorotan.
Menurut bukunya yang berjudul "Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya", Soeharto menceritakan soal kehidupan rumah tangganya di rumah yang beralamatkan di Jalan Cendana nomor 8.
Baca: Kelihatan Menyakitkan, Pengobatan Unik Pakai Palu di Pinggang Jadi Viral
Pak Harto menggambarkan betapa rumah di Jalan Cendana nomor 8 itu mampu membuatnya 'hidup' lagi.
Di situlah ia mendidik dan membesarkan anak-anaknya, menanamkan falsafah kepada anak dan cucunya.
Baca: Papan Penanda Kedutaan AS untuk Israel Mulai Dipasang
Segala perasaannya itu, ia tuangkan di bab 30 tentang "Renungan di Tengah Keluarga.
Berikut kutipannya:
Saya memilih tinggal di Jalan Cendana No.8, di daerah Menteng dan tidak pindah ke Istana Merdeka. Saya mengambil keputusan ini bukan karena tidak mau, melainkan demi kepentingan dan kebaikan keluarga. Untuk kepentingan anak-anak, agar tidak terpisahkan dari masyarakat, saya memilih tinggal di luar Istana. Dalam pada itu saya sadar, sesuai dengan kedudukan saya, meski saya tinggal di rumah ini kebebasan kami tetap terbatas. Tetapi, pergaulan anak-anak saya tentu masih lebih bebas daripada kalau mereka tinggal di Istana.
Saya mengasuh keluarga, anak dan istri saya. Seorang istri pendamping dan pembantu saya yang terdekat, paling setia, dan tidak ada yang lain. Hanya ada satu Nyonya Soeharto, dan tidak ada lagi yang lainnya.
Baca: TKR Ketemu Tank Jan Cox, Seniman Terkenal Belanda Namanya Jadi Umpatan di Indonesia
Saya membekali keluarga saya dengan budi pekerti. Lantas dengan kepandaian. Saya lebih mementingkan hal itu daripada membekali mereka dengan harta benda.
Begitulah ajaran yang saya tempakan kepada anak-anak saya, dan sekarang kepada cucu-cucu saya, di tengah suasana kekeluargaan, di rumah di Jalan Cendana.
Baca: Wow, Jessica Iskandar Pamer Bentuk Tubuhnya Bak Gitar Spanyol Saat Kenakan Dress Ketat Ini
Ya. Keluarga cendana ini selalu dibesarkan dengan menjunjung tinggi adat tradisi Jawa.
Mendiang Soeharto sendiri merupakan pria kelahiran Bantul, 8 Juni 1921.
Baca: 7 Hal yang Perlu Diketahui Soal Lowongan CPNS 2018, Ternyata Ada Daerah yang Tak Dapat Jatah, Babel?
Sementara itu, sang istri, Ibu Tien, yang bernama asli Raden Ayu Siti Hartinah merupakan anak kedua pasangan KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo.
Pasangan ini dikarunia enam putra-putri, yaitu Siti Hardiyanti Hastuti (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek) , Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan si bungsu Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
Dari catatan tribun-timur.com, Soeharto memiliki 13 cucu dari pernikahan putra dan putrinya.
Baca: Nyaris Tiada Beda! Perhatikan Detil Gerak Tubuhnya, Michael Jackson Lahir Kembali Lewat Sosok Ini
Dari Sigit Harjojudanto ada tiga cucu; Ari Sigit, Eno Sigit, dan Aryo Seto