Dikenal Ketat, Lapas Nusakambangan Pernah Kecolongan, 4 Napi Kabur, Ada yang Belum Tertangkap
Meski Lapas Nusakambangan dikenal memiliki keamanan tingkat tinggi, tetap saja ada napi yang kabur dan hingga sekarang tidak berhasil ditangkap.
BANGKAPOS.COM - Sedikitnya 145 narapidana tindak pidana terorisme yang membuat kerusuhan telah dipindahkan dari Rutan cabang Salemba, Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat ke tiga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Pulau Nusakambangan, Kamis (10/5/2018).
Menurut Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, ketiga lapas yang akan diapkai oleh napi teroris adalah Lapas Kelas 1 Batu, Lapas Kelas 2A Pasir Putih dan Lapas kelas 2A Besi.
“Mereka akan ditempatkan di Lapas high risk security dengan hunian kamar one man one cell, dengan pengamanan maksimal,” kata Sri Puguh Budi Utami yang dikutip dari Kompas.com.
Nusakambangan adalah sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) berkeamanan tinggi di Indonesia.
Baca: Pasien Pria Berselimut Oranye di RS Polri Ini Ternyata Napi Teroris yang Jadi Biang Kerusuhan
Meskipun secara geografis berdekatan dengan wilayah Kabupaten Cilacap, pulau ini tidak masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap, tetapi dimiliki oleh Kementerian Hukum dan HAM dan tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia.
Untuk mencapai pulau ini orang harus menyeberang dengan kapal feri dari pelabuhan khusus yang dikelola oleh Kementerian Hukum dan HAM yaitu dari Pelabuhan Sodong menyebrang ke Cilacap, Jawa Tengah selama kurang-lebih lima menit dan bersandar di Pelabuhan feri Wijayapura di Cilacap.
Feri penyebrangan khusus ini juga di diawaki oleh petugas pemasyarakatan (pegawai Lapas), khusus untuk kepentingan transportasi pemindahan narapidana dan juga melayani kebutuhan tranportasi pegawai Lapas beserta keluarganya.
Semula terdapat sembilan Lapas di Nusakambangan (untuk narapidana dan tahanan politik), namun kini yang masih beroperasi hanya tinggal empat, yaitu Lapas Batu (dibangun 1925), Lapas Besi (dibangun 1929), Lapas Kembang Kuning (tahun 1950), dan Lapas Permisan (tertua, dibangun 1908).
Baca: Sadisnya Napi Teroris Mako Brimob, 4 Personil Densus Luka Dalam di Leher Hingga Gigi Polwan Rontok
Lima lainnya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger, telah ditutup. Wilayah selatan pulau menghadap langsung ke Samudra Hindia dengan pantai berkarang dan berombak besar.
Wilayah utara menghadap Kota Cilacap dan dikelilingi kampung-kampung nelayan sepanjang hutan bakau, antara lain Kampung Laut dan Jojog.
Meski dikenal memiliki keamanan tingkat tinggi, tetap saja ada napi yang kabur dan hingga sekarang ada yang tidak berhasil ditangkap lagi.
Baca: Haru Sekaligus Menyedihkan, Bayi Ini Lahir Setelah Ayahnya Gugur Dalam Kerusuhan di Mako Brimob
Inilah 4 napi yang berhasil melarikan dari Nusa Kambangan yang pengamanannya berlapis.
1. Hendra bin Amin
Hendra bin Amin adalah narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Besi, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, melarikan diri pada hari Minggu siang, (9/7/2017).
Hendra bin Amin, warga Jerong Sebrang Timur, Kewalian Kota Baru Kecamatan Kota Baru Kabupaten Dharmasyaraya, Sumatera Bara, divonis 19 tahun penjara atas kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan.