Dikenal Ketat, Lapas Nusakambangan Pernah Kecolongan, 4 Napi Kabur, Ada yang Belum Tertangkap
Meski Lapas Nusakambangan dikenal memiliki keamanan tingkat tinggi, tetap saja ada napi yang kabur dan hingga sekarang tidak berhasil ditangkap.
Editor:
fitriadi
KOMPAS.com/M IQBAL FAHMI
Delapan armada bus Mako Brimob yang membawa 145 narapidana teroris diangkut oleh Kapal Pengayoman milik Kemenkumham untuk menyeberang dari Dermaga Wijayapura, Cilacap menuju Dermaga Sodong, Nusakambangan, Kamis (10/5/2018). Para Narapidana tindak pidana terorisme yang terlibat kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, dipindahkan ke tiga Lapas di Pulau Nusakambangan.
Saman kabur dengan cara mencuri pakaian penjaga untuk mengelabuhi petugas.
Ia menyaru sebagai petugas lapas dengan mengambil baju petugas.
Selain itu, Saman juga menggunakan sepeda motor penjaga untuk kabur ke arah kampung Laut.
Baca: Petugas Larang Keluarga Buka Kain Kafan Anggota Densus 88 yang Tewas Dalam Kerusuhan di Mako Brimob
Menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Jawa Tengah, Moelyanto, Saman sudah setahun menjalani asimilasi dan menjadi tahanan pendamping untuk mengurusi listrik dan air.
Namun, yang bersangkutan menyalahgunakan kepercayaan penjaga.
Hingga kini, petugas gabungan dari berbagai instansi masih melakukan pengejaran.

Narapidana Saman Hasan Zadeh Leli bin Kheirollah warga negara asing (WNA) asal Iran.
(Grid.ID/Alfa Pratama)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Kisah 4 Napi Kabur Dari Lapas Nusakambangan, Ada yang Belum Tertangkap Karena Punya Jimat