Mengapa ISIS Ingin Memerdekakan Palestina tapi Tak Berani Menyerang Israel?

ISIS beralasan bahwa jihad di Palestina sama dengan jihad di tempat lain.

Editor: fitriadi
AFP PHOTO
Pasukan ISIS 

BANGKAPOS.COM - Aksi teror di Surabaya beberapa hari lalu membuat masyarakat terguncang.

Sebab, aksi teror tersebut telah meledakkan tiga gereja di Surabaya.

Jauh beberapa tahun sebelumnya, sebuah serangan bom meledak di Kampung Melayu.

Serangan bom Kampung Melayu memang pernah diklaim oleh ISIS bahwa itu adalah 'ulahnya'.

Baca: Satpam Bank Ditangkap Polisi Gara-gara Sebut Aksi Teror Bom Cuma Pengalihan Isu

Dilansir dari AFP, melalui kantor berita Amaq, ISIS menyebut serangan yang menewaskan tiga polisi tersebut dilakukan oleh para "pejuang" kelompok ISIS.

Informasi ini dikeluarkan kelompok intelijen SITE yang berkedudukan di Amerika Serikat.

Seperti dilansir dari bbc.com, kelompok ini memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah "khilafah", sebuah negara yang dikuasai satu pemimpin keagamaan dan politik menurut hukum Islam atau syariah.

Strategi brutalnya, seperti pembunuhan massal dan penculikan anggota kelompok keagamaan dan suku, di samping pemenggalan tentara sempat memicu kekhawatiran dan kemarahan di dunia hingga campur tangan militer Amerika Serikat.

Baca: Abu Umar Bersama Istri Muda Saat Para Muridnya Ngebom 3 Gereja Surabaya

Meskipun saat ini hanya sebatas di Irak dan Suriah, ISIS bertekad akan "menerobos perbatasan" Yordania dan Lebanon dan "memerdekakan" Palestina.

Mereka mendapatkan dukungan umat Islam di dunia yang menyatakan setia kepada kepemimpinnya, Ibrahim Awad Ibrahim Ali al-Badri al-Samarrai atau Abu Bakr al-Baghdadi.

Pertanyaannya, jika ISIS mempunyai tujuan untuk 'memerdekakan' Palestina, mengapa mereka tidak menyerang Israel ?

Dikutip dari laman the Times of Israel, kelompok ISIS pernah mengemukakan alasannya mengapa tidak menyerang Israel.

Bahkan ISIS menyebut permasalahan Palestina tidak seharusnya mendapatkan perlakuan istimewa.

Pada bulan Maret tahun 2016, surat kabar mingguan, Al-Naba memuat sebuah artikel berjudul “Beit Al-Maqdis” dan “First and Foremost an Issue of Shari’a Law”.

Baca: Ali Imron Beberkan Beda JI dan JAD, dari Aksi Bom hingga Paham Menghalalkan Darah Manusia

Dalam artikel tersebut, mereka mengakui, kelompoknya (ISIS) kurang melakukan serangan terhadap negara Israel.

Mereka beralasan bahwa jihad di Palestina sama dengan jihad di tempat lain.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved