Dokter Spesialis Anak Ungkap Gejala Penyakit DBD, Waspada Saat Fase Kritis

Selain mengalami demam, gejala tambahan bisa terjadi sakit kepala, mual, muntah, nyeri perut bahkan nyeri sendi.

Editor: khamelia

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Dokter spesialis anak RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, dr Ratna Setia Asih, Sp.A, menjelaskan, penyakit Demam berdarah dengue (DBD) ditandai dengan demam tinggi selama dua hingga tujuh hari.

Selain mengalami demam, gejala tambahan bisa terjadi sakit kepala, mual, muntah, nyeri perut bahkan nyeri sendi.

dr Ratna menyebutkan, penyakit DBD memang rentan terhadap anak-anak dibandingkan dewasa, lantaran kondisi daya tubuh anak-anak yang masih belum sekuat dewasa dan permukaan tubuhnya yang kecil, sehingga mudah terjangkit virus dengue.

Gejala ini bisa terjadi pada anak-anak maupun dewasa. dr Ratna menyebutkan, umumnya gejala pada anak-anak diawali dengan batuk pilek, kemudian muncul keluhan muntah hingga sakit perut.

"Nah kalau sudah ada gejala seperti itu, bisa masuk ke fase kritis. Biasanya di hari keempat sampai hari keenam puncak demamnya tinggi. Setelah fase itu, sudah mulai turun dan bisa terjadi shock atau lemas." tutur dr Ratna, Kamis (7/2/2019).

Setelah mengalami fase demam turun, Ratna menuturkan, penderita tersebut akan mengalami kondisi tubuh yang lemas, volume urin akan sedikit, bawaan tubuh mengantuk, pengecekan tensi darah akan turun dan pergerakan nadi menjadi cepat. Gejala ini lah yang menurutnya harus diwaspadai, mengenai ciri penyakit DBD yang dibawa oleh nyamuk berupa virus dengue.

Penyakit DBD berpotensi rawan terutama dimusim penghujan atau memasuki musim pancaroba.

Bidang rekam medis rumah sakit setempat pun mencatat sekitar 25 pasien melakukan rawat inap sejak awal tahun 2019 ini. 70 persen di antaranya merupakan pasien anak-anak.

(Bangkapos/Ira Kurniati)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved