Tak Terima Istrinya Meninggal

Suami Laporkan Dokter Kandungan

Tidak terima istrinya Hasanah (38) meninggal, Hazipan (44) melaporkan dr Idil Fitri SPog ke Polda Babel, Selasa (26/4)

Penulis: M Zulkodri |
zoom-inlihat foto Suami Laporkan Dokter Kandungan
BANGKAPOS.COM/ZULKODRI
LAPOR POLISI -- Pihak keluarga korban meninggal usai persalinan di klinik dr Idil Fitri SPog di Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang, akhirnya melapor ke polisi. Foto diambil Selasa (26/4/2011)
Laporan Wartawan Bangka Pos, Zulkodri

PANGKALPINANG, BANGKAPOS.com--Tidak terima istrinya Hasanah (38) meninggal, Hazipan (44) melaporkan dr Idil Fitri SPog ke Polda Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (26/4/2011) sore.

Ia melaporkan adanya dugaan kelalaian dalam penanganan  istrinya ketika melahirkan di tempat praktek atau klinik rumah bersalin dr Idil  yang beralamat di Jalan Depati Hamzah Kelurahan Semabung Kecamatan Bukit Intan Pangkalpinang.
Sejauh ini, dirinya mengaku sudah ikhlas akan kepergian istrinya. Hanya saja, menurutnya ada kejanggalan. Utamanya, tentang pelayanan staf, bidan maupun dr Idil sendiri yang dinilai tidak memberikan pelayanan yang baik.

"Saya sudah ketemu orang masjid, ketemu pak haji, saya terbayang terus. Sebab peristiwa meninggalnya itu disebabkan penanganan yang kurang, terlebih lagi pas istri saya mengalami pendarahan dokternya tidak ada di tempat. Yang ada hanya bidan saja,"ujar Hazipan kepada bangkapos.com saat ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Babel, Selasa (26/4/2011).

Terpisah, dr Idil yang dikonfirmasi bangkapos.com terkait adanya upaya hukum dengan melapor ke polisi yang dilakukan oleh keluarga pasien yang meninggal, dr Idil  mengaku akan mengikuti proses hukum nantinya sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh Hazipan.

"Itu merupakan hak dari dia, kita telah berupaya maksimal dan telah mengikuti sesuai prosedur dalam prosesnya, ia lapor ke Polda kita siap saja," pungkasnya.

Terkait kebenaran, ditengarai bahwa pasien yang meninggal di praktek rumah bersalinnya sudah mencapai delapan orang. Kali ini Idil menampik, kemudian menanggapi hal itu sebagai fitnahan.

"Itu fitnah, tidak benar. Memang selama saya praktek sejak tahun 2006 di sini, ada yang meninggal. Itupun hanya dua orang kalau dihitung bersama Hasanah. Semua karena pendarahan juga," Imbuh Idil.(*)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved