Dirawat di RSCM, Elfira asal Belinyu Kost di Jakarta
Setelah mengetahui tumor yang menempel di dinding rahimnya, berbekal asuransi kesehatan (askes) dari suaminya yang tercatat sebagai

BANGKAPOS.COM
,
JAKARTA -- Setelah mengetahui tumor yang menempel di dinding rahimnya,
berbekal asuransi kesehatan (askes) dari suaminya yang tercatat sebagai
PNS puskesmas Belinyu kabupaten Bangka provinsi Bangka Belitung, Elfira
(43) langsung menuju RSCM untuk melakukan angkat tumor.
Dengan berbekal asuransi kesehatan. Pada tahun 2009, Elfia berangkat
meninggalkan kota yang terkenal dengan kemplang dan otak - otak belinyu
untuk berobat dengan tujuan RSCM, dan hingga kini ia masih menjadi
pasien rawat jalan RSCM.
Menurut Elfira, awal tahun 2009 ia melakukan pemeriksaan kandungan dan
hasilnya ia mengidap tumor ovarium di kandungannya. Tak ingin menanggung
rasa sakit yang semakin parah, Elfira berserta keluarga berangkat ke
RSCM untuk berobat.
"Sude operasi, saya dak langsung pulang, (setelah operasi, saya tiak langsung pulang, red), saya masih melakukan perawatan
pasca operasi, dan sudah satu tahun saya kos di Jakarta. Ya lumayan
untuk irit biaya. Berobat bai kami pakai askes, tapi untuk kos, makan
seadanya," ungkap Elfira.
Mengingat uang yang ada sangat tipis, Elfira lalu memilih kos disekitar RSCM sebagai tempat tinggal pasca operasi. Menjadi anak kos bukan lah tujuan utama Elfira datang ke Jakarta. Namun, pengobatan pasca operasi yang mengharuskan Elfira menjadi
anakkos.
Hingga saat ini, Elfira masih menjalani kemo terapi sebanyak enam kali dengan jarak waktu tiga minggu sekali.
"Sekarang sudah dua kali kemo terapi, sekali kemo biaya sampai Rp
3.000.000, sedangkan kami hanya mengandalkan askes suami saya," ungkap
Elfira lirih.
Menurut Elfira ia juga sudah berusaha menekan pengeluaran, salah satunya
menekan biaya makan serendah-rendahnya, selain itu, ia juga berusaha
masuk rumah singgah, tapi kenyataannya rumah singgah tidak pernah sepi.
Sehingga mau tak mau ia harus jadi anak kos.
Elfira juga berharap jika pemerintah mau membangun rumah singgah khusus
provinsi Bangka Belitung di dekat RSCM, sehingga dapat mempermudah
masyarakat Babel saat dirujuk ke Jakarta.
" Kami sangat senang jika pemerintah Bangka Belitung mau bangun rumah
singgah, seperti kami yang datang dari kampung, dak tau jalan dak punya
sanak saudara, hanya milih ngekos, kos aja kadang penuh, sedangkan
masyarakat Bangka yang berobat di sini banyak," imbuh Elfira.
Berdasarkan pantauan Bangkapos.com selain Rona dan Elfira masih banyak
pasien rujukan Bangka Belitung yang dirawat di RSCM. Mereka rata-rata
pasien dengan jaminan kesehatan da erah maupun jaminan kesehatan
masyarakat.
Saat ini, baik Rona maupun Elfira sama-sama menghuni kamar kos milik bu
Eli di jalan Kenari dua dengan sewa Rp 600.000 perbulan. Dengan
fasilitas satu buah kasur kapuk dan satu buah bantal kapuk, satu lemari
kayu kecil dengan lantai karpet pelastik. (*)