Dirawat di RSCM, Elfira asal Belinyu Kost di Jakarta

Setelah mengetahui tumor yang menempel di dinding rahimnya, berbekal asuransi kesehatan (askes) dari suaminya yang tercatat sebagai

zoom-inlihat foto Dirawat di RSCM, Elfira asal Belinyu Kost di Jakarta
USAI OPERASI -- Elfira (43) warga Belinyu kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah menjalani operasi angkat tumor ovarium, usai penanganan hingga pasca pemulihan maupun pasca operasi, Minggu (22/05/2011)
Laporan Wartawan Bangkapos Meri Yanti

BANGKAPOS.COM , JAKARTA -- Setelah mengetahui tumor yang menempel di dinding rahimnya, berbekal asuransi kesehatan (askes) dari suaminya yang tercatat sebagai PNS puskesmas Belinyu kabupaten Bangka provinsi Bangka Belitung, Elfira (43) langsung menuju RSCM untuk melakukan angkat tumor.

Dengan berbekal asuransi kesehatan. Pada tahun 2009, Elfia berangkat meninggalkan kota yang terkenal dengan kemplang dan otak - otak belinyu untuk berobat dengan tujuan RSCM, dan hingga kini ia masih menjadi pasien rawat jalan RSCM.

Menurut Elfira, awal tahun 2009 ia melakukan pemeriksaan kandungan dan hasilnya ia mengidap tumor ovarium di kandungannya. Tak ingin menanggung rasa sakit yang semakin parah, Elfira berserta keluarga berangkat ke RSCM untuk berobat.

"Sude operasi, saya dak langsung pulang, (setelah operasi, saya tiak langsung pulang, red), saya masih melakukan perawatan pasca operasi, dan sudah satu tahun saya kos di Jakarta. Ya lumayan untuk irit biaya. Berobat bai kami pakai askes, tapi untuk kos, makan seadanya," ungkap Elfira.

Mengingat uang yang ada sangat tipis, Elfira lalu memilih kos disekitar RSCM sebagai tempat tinggal pasca operasi. Menjadi anak kos bukan lah tujuan utama Elfira datang ke Jakarta. Namun, pengobatan pasca operasi yang mengharuskan Elfira menjadi anakkos.

Hingga saat ini, Elfira masih menjalani kemo terapi sebanyak enam kali dengan jarak waktu tiga minggu sekali.

"Sekarang sudah dua kali kemo terapi, sekali kemo biaya sampai Rp 3.000.000, sedangkan kami hanya mengandalkan askes suami saya," ungkap Elfira lirih.

Menurut Elfira ia juga sudah berusaha menekan pengeluaran, salah satunya menekan biaya makan serendah-rendahnya, selain itu, ia juga berusaha masuk rumah singgah, tapi kenyataannya rumah singgah tidak pernah sepi. Sehingga mau tak mau ia harus jadi anak kos.

Elfira juga berharap jika pemerintah mau membangun rumah singgah khusus provinsi Bangka Belitung di dekat RSCM, sehingga dapat mempermudah masyarakat Babel saat dirujuk ke Jakarta.

" Kami sangat senang jika pemerintah Bangka Belitung mau bangun rumah singgah, seperti kami yang datang dari kampung, dak tau jalan dak punya sanak saudara, hanya milih ngekos, kos aja kadang penuh, sedangkan masyarakat Bangka yang berobat di sini banyak," imbuh Elfira.

Berdasarkan pantauan Bangkapos.com selain Rona dan Elfira masih banyak pasien rujukan Bangka Belitung yang dirawat di RSCM. Mereka rata-rata pasien dengan jaminan kesehatan da erah maupun jaminan kesehatan masyarakat.

Saat ini, baik Rona maupun Elfira sama-sama menghuni kamar kos milik bu Eli di jalan Kenari dua dengan sewa Rp 600.000 perbulan. Dengan fasilitas satu buah kasur kapuk dan satu buah bantal kapuk, satu lemari kayu kecil dengan lantai karpet pelastik. (*)


Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved