Gubernur Babel Berpulang

Ini Pandangan Kritis Eko Menyangkut Kekuasaan

Almarhum Eko Maulana Ali cukup dikenal dalam dunia politik di Provinsi Bangka Belitung. Sebelum menjabat sebagai Gubernu

Penulis: M Ismunadi |
Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Almarhum Eko Maulana Ali cukup dikenal dalam dunia politik di Provinsi Bangka Belitung. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Babel pada tahun 2007, suami Noorhari Astuti ini menjabat Bupati Bangka selama dua periode. Eko juga kemudian terpilih kembali sebagai Gubernur Babel pada Pemilukada Babel 2012 lalu.

Bidang politik, Eko memiliki pandangan kritis menyangkut kekuasaan. Hal ini dituliskan Sofian Hadianto dalam situs Alumni Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta, almuni.upnyk.ac.id, pada 8 November 2011. Menurut Sofian, dalam sebuah buku karyanya yang berjudul "Energi Agama Dalam Kuasa" (Mutiara Press, September 2008), Eko memiliki kerangka berpikir yang seirama dari aspek esensial dengan apa yang diteladankan oleh Rasulullah saw. 

"Hal itu ditunjukkan dengan cara mengingatkan kembali akan ungkapan bijak Socrates yang berbunyi, 'raja dan penguasa adalah bukan orang-orang yang memegang tongkat kekuasaan, bukan yang dipilih oleh siapa pun, bukan yang diberi jabatan, bukan yang memaksakan kehendak atau menipu, tetapi orang-orang yang tahu bagaimana filosofi dan estetika memerintah'," tulis Sofian dalam kategori Tokoh Alumni di situsalmuni.upnyk.ac.id.

Lanjut Sofian, bagi Gubernur Eko Maulana Ali yang kini dikaruniai lima orang anak dari pernikahannya dengan Hj. Noorhari Astuti, bagaimanapun juga kota Jogja bukanlah tempat yang asing. Beliau yang pernah beberapa tahun lamanya tinggal di Jogja terutama saat menjadi mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran", Yogyakarta, kota Jogja sangat dikenalnya dan memberi kesan nostalgia tersendiri. Oleh karena itu setiap kali ada kesempatan berkunjung ke Jogja beliau sering menyempatkan diri untuk menyantap makanan khas gudeg Jogja.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Babel Eko Maulana Ali menghembuskan nafas terakhir ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) di Jalan RS Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2013) dini hari.

Kabar duka ini disampaikan Wakil Gubernur Babel Rustam Effendi ketika dihubungi Bangkapos.com, Selasa (30/7/2013) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Dengan suara terbata-bata Rustam mengatakan dirinya mendapat informasi ini dari kerabat gubernur.

"Innalilahiwainnailaihi rojiun. Kita semua berduka. Bapak Gubernur tercinta meninggal dunia setelah sempat dirawat. Kami prihatin, sangat sedih, duka mendalam. Kita semua kehilangan putra terbaik Bangka Belitung," ujar Rustam dengan suara sedikit terisak melalui telepon

Rustam yang berencana pagi ini berangkat ke Jakarta menyatakan Pemprov Babel akan menunggu rapat keputusan dari keluarga Eko Maulana Ali untuk persiapan pemakaman.


Kabar meninggalnya Eko tersiar cepat. Gubernur memang diketahui kritis sejak Senin siang. "Beliau meninggal di rumah sakit. Saya dapat kabar dari Pak Hardi (Inspektorat Pemprov Babel)," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Bangka Belitung, Hendra Apollo, Selasa (30/7) dini hari pukul 01.10 WIB.

Sebelumnya kondisi kesehatan Eko pada Senin (29/7) dikabarkan menurun akibat sakit yang ia derita. Informasi dihimpun Tribunnews (Bangka Pos Group), menyebutkan Gubernur Eko sudah sampai di RS MMC sejak pukul 13.00 WIB, Senin siang. Eko lalu menjalani perawatan di ruang ICU RS MMC, yang terletak di lantai dua gedung rumah sakit tersebut.

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved