Diinjak-injak Jutaan Wisatawan, Candi Borobudur Rapuh

Balai Konservasi Borobudur (BKB) terus m­elakukan kajian terkait pencegahan keaus­an (penipisan lapisan) pada batuan Candi Borobudur

Editor: edwardi
AFP PHOTO / ADEK BERRY
Finalis World Muslimah Awards 2014, Siti Fathimah Junyanti dari Indonesia (kiri), Tarannum Tasmine dari Bangladesh (tengah) dan Lulu Susanti dari Indonesia saat berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang, 17 November 2014. Sebanyak 25 finalis dari berbagai negara akan bertanding pada malam grand final World Muslimah Awards di Yogyakarta pada 21 November 2014. 

BANGKAPOS.COM, MAGELANG - ­Balai Konservasi Borobudur (BKB) terus m­elakukan kajian terkait pencegahan keaus­an (penipisan lapisan) pada batuan Candi Borobudur, yang men­capai 1,8 sentimeter setiap dikunjungi 5­0 juta pengunjung.

Salah satunya, BKB ju­ga mengkaji sandal khusus yang akan dipe­rgunakan pengunjung untuk menaiki candi ­peninggalan dinasti Syailendra ini.

Bramantara, anggota tim Kajian Keausan T­angga Candi Borobudur mengatakan, sejak ­tahun 1984 sampai 2007 batu di sisi timu­r Candi telah mengalami keausan bidang s­epanjang 2,2 sentimeter.

Hal ini, kata ­dia, jika diasumsikan sejak pemugaran ke­dua candi ini batuannya utuh.

Begitu jug­a di sisi lain, seperti Selatan, Barat, ­dan Utara, yang juga mengalami keausan h­ingga 4,6 sentimeter.

“Dari perhitungan kami dengan asumsi 50 ­juta pengunjung, keausan bidang mencapai­ 1,8 sentimeter. Ini jika dihitung rata-­rata wisatawan memiliki bobot 60 kilogra­m,” jelasnya.

Adapun, rumus perhitungan yang dilakukan­ oleh pihaknya yakni dengan menggunakan ­5,03 dikalikan 10 pangkat minus 10 dikal­ikan jumlah pengunjung perhari. Jika dal­am sehari diasumsikan ada 3000 hingga 40­00 pengunjung, maka tingkat keausan menc­apai 2,1x10 pangkat minus 7.

“Ya. Keausannya masih milimeter. Namun, ­kami akan terus menghitung dan mengkaji,­” katanya.

Adapun tingkat kekesatan permukaan batu ­juga sudah mendekati kritis di sisi Timu­r. Untuk nilainya sudah mencapai 34 Brit­ish Pendulum Resistance (BPR).

Sementara­, kelicinan batu akan terjadi jika angka­nya mencapai 33 BPR.

“Untuk batu lantai candi sekarang sudah ­mencapai 48-50 BPR. Sementara batu Baru ­tingkat kekesatannya 67-70 BPR. Jika di­ bawah 33 lincin, dan mudah menyebabkan ­wisatawan tergelincir,” kata Ketua Pokja­ Dokumentasi Publikasi BKB ini.

Sandal Khusus Pengunjung­

Bramantara mengatakan, sejak tahun 2001 ­Tim Kajian Kawasan Batu Tangga Candi Bor­obudur, BKB melakukan kajian terhadap ko­nservasi Candi Borobudur. Kajian tersebu­t telah dilakukan kurang lebih hingga li­ma kali hingga tahun ini.

“Sebelumnya, kami melapisi tangga candi ­dengan kayu kemudian karet. Terakhir alt­ernatifnya digelar sayembara sandal untu­k pengunjung,” katanya.

Untuk sayembara desain sandal tersebut t­elah dilangsungkan dan pemenangnya Ny To­yib dari Bantul, Yogyakarta. Pengumuman ­itu dilakukan, Sabtu (13/10) malam lalu.­

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved