Peraih Nilai Tertinggi UN se-Babel Berguguran pada SNMPTN, Hanya Ismu Lulus ke ITB

''Tetap ada rasa kecewa dan sedih. Tapi UGM itukan kampus terfavorit buat jalur undangan jadi bener-bener banyak saingannya juga Se-Indonesia.''

Bangka Pos/*
Ismu Achmad Syarofi siswa SMAN 1 Sungailiat peraih nilai tertinggi UN IPA untuk Kabupaten Bangka, diterima di Fakultas MIPA ITB. 

"Orangtua aku kan asli Jawa keluarga aku juga berencana pindah ke Jawa, dimanapun kita menimba ilmukan selama giat dan tekun pasti akan berhasil nah kalau untuk jurusan memang karena udah ngerasa nyaman hitung-hitungan engga banyak hafalan jugakan karena saya lemah dihafalan yaudah dimantepin diakuntansi," kata perempuan yang bercita-cita menjadi akuntan profesional itu.

Mulai cari kos
Ismu Achmad Syarofi saat ini disibukkan dengan kegiatan mencari tempat kos. Siswa SMAN 1 Sungailiat berhasil lulus SNMPTN di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat. Sementara menunggu proses masuk kuliah pada Agustus nanti, Ismu mengaku masih akan terus mengikuti bimbingan belajar.

Ismu sangat bersyukur atas keberhasilnya lulus SNMPTN. Hasil itu seakan mengobati kekecewaannya tidak mendapat nilai 100 untuk mata pelajaran Matematika pada UN 2016 kemarin.

"Alhamdulillah, sangat bersyukur banget sesuai dengan yang saya harapkan walaupun sempat kecewa dengan nilai UN matematika ngga dapet 100 semua tergantikan dengan bahagia hari ini (kemarin) lulus SNMPTN di ITB," kata Ismu, Senin (9/5).

Ismu mengatakan untuk mencapai semua ini tidak mudah. Tetapi dengan selalu ingat Tuhan dan orangtua, perjalanan pasti akan dipermudah.

"Selalu bersyukur, mendekatkan diri sama tuhan, jangan puas untuk hasil saat ini harus terus belajar jangan malas," kata pria yang bercita-cita sebagai dosen matematika ini.

Tidak mendaftar
Sedikit berbeda, Theodorick Jeremy Virreldi atau yang akrab disapa Jimmy, siswa peraih nilai UN tertinggi jurusan IPA se-Babel ternyata tidak mendaftar SNMPTN. Dia beralasan ingin memberikan kesempatan terbatas itu kepada mereka yang membutuhkan.

Siauw Jan, ibunda Jimmy, menyebut sikap anaknya dilatarbelakangi kelulusannya di Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Jawa Barat. Setelah mendapat kabar kelulusan itu, lanjut Siauw Jan, Jimmy tidak mendaftar SNMPTN atau SBMPTN.

"Kemarin memang sempat mau daftar, tapi setelah baca regulasinya Jimmy tidak mau," kata Siauw Jan saat ditemui Bangka Pos di kediamannya, Senin (9/5).

Menurut Siauw Jan, penerimaan SNPTN mempunyai kuota terutama bagi siswa yang berprestasi. Lalu, Jimmy memutuskan untuk tidak ikut dan memilih Unpar yang juga tempat kuliah abangnya, Alfido Virreldi.

"Dia ngalah, katanya biarlah untuk mereka yang bener-benar mau kuliah di PTN, karena itu kan ada kuotanya," ungkap Siauw Jan.

Pilihan Ibunda Jimmy bukan tanpa alasan. Melihat perkembangan putra pertamanya, menjadi lebih pro aktif dan nyaman, Siauw Jan akhirnya menawarkan Jimmy mengikuti jejak sang kakak.

BACA: Dikira Anak-anak, Miliarder Ratu Lingerie Kena Damprat Gara-gara Gendong Pria Ini

"Dia juga setuju sih. Karena Jimmy itu maunya kami yang menentukan sekolahnya, tapi jurusannya tetap dia yang tentukan," ungkapnya. (tim/n3)


Sumber: bangkapos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved