Gedung Markas PKI di Jalan Kramat Raya Jakarta, Ada CCTV Tidak Sembarang Orang Bisa Masuk

Warga sekitar lokasi memang menyebutkan bahwa gedung tersebut merupakan bangunan yang dipakai oleh orang-orang PKI

Editor: Hendra
Tribunnews.com/Amriyono
Gedung yang diduga markas PKI di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein mengatakan dua minggu yang lalu telah dideklarasikan sebuah partai yang menamakan dirinya Partai Komunis Indonesia (PKI), dan bermarkas di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Tribun langsung melihat kondisi gedung yang dimaksud.

Gedung tua tak terawat yang letaknya berada di seberang Kantor PBNU itu, kini telah diberi pembatas dari bahan asbes berwarna kuning.

Baca juga: Demo Anti Ahok, Mantan Jendral Pun Bakal Turun ke Jalan

Rumput ilalang terlihat dari jalan raya, begitu juga daun-daun yang keluar dari jendela gedung berlantai lima tersebut.

Warga sekitar lokasi memang menyebutkan bahwa gedung tersebut merupakan bangunan yang dipakai oleh orang-orang PKI pada zaman dulu.

"Dulu cerita orang-orang sini dipakai sama PKI, sudah lama tidak dipakai, terus sekarang dijaga sama orang Hotel," ujar pedagang kelontong yang tidak jauh dari gedung tersebut, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Kivlan Zen: Ribka Tjiptaning Bangga jadi Anak PKI, Tugu Lubang Buaya Mau Dihancurkan

Seorang anggota pengamanan Hotel Acacia yang berada persis di sebelah bekas gedung PKI tersebut mengatakan bahwa sudah semenjak 1997, dirinya menjaga keamanan di bangunan yang menurut Kivlan akan menjadi markas PKI itu.

"Saya yang mengamankan dari dulu. Sekarang tidak ada aktivitas PKI-PKI-an. Gedung itu sudah berada dalam pengawasan hotel dari saya mulai kerja disini," jelas Sirait saat dikonfirmasi.

Baca juga: Menyedihkan, Gadis Asal Sambas Dipaksa Majikannya di Malaysia Tidur Seranjang dengan Anjing

Dia menuturkan, hampir setiap dua jam sekali harus mengecek kondisi gedung yang terlihat sudah lama tidak terpakai itu.

Meski sudah ada Closed Circuit Television (CCTV) yang berada di dalam gedung, dirinya mengatakan harus tetap mengawasi bangunan tua itu.

"Selama ini ya tidak boleh orang sembarangan masuk ke dalam. Pasti ketahuan. Lagian siapa yang mau masuk ke tempat begitu," tambahnya.(rio)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved