Di Balik Pecel Lele Lamongan Ternyata Ada Mitos Masyarakat yang Sangat Pantang Makan Ikan Lele Lo

Ini tentu membingungkan kita karena kita tahu banyak warung makan dengan menu khusus pecel lele menyematkan nama Lamongan di warungnya

Editor: Iwan Satriawan

Seketika masyarakat pun ikut mengejar Bayapati hingga akhirnya pria ini terjun ke sebuah kolam yang penuh ikan lele.

Singkat kata, orang-orang pun menganggapnya meninggal karena tak terlihat lagi. Padahal Bayapati masih hidup.

 Karena berjasa menyelamatkan hidupnya, Bayapati pun bersumpah jika ia dan semua keturunannya takkan memakan lele.

Dari sini kemudian beredarlah mitos soal lele dan orang-orang Lamongan. Bayapati sendiri dipercaya sebagai sosok yang ‘membabad alas’ Lamongan

Akibat Mengonsumsi Lele Bagi Masyarakat Lamongan

Bagi kita yang bukan orang Lamongan, mengonsumsi lele takkan pernah berakibat apa pun. Malah yang ada adalah manfaat bagi tubuh karena kandungan gizinya.

Namun, bagi orang-orang Lamongan, memakan lele tidaklah semudah itu, karena ada mitos ngeri di baliknya.

 Jadi, mitosnya mengatakan barang siapa orang Lamongan yang mengonsumsi lele maka tubuhnya akan sekejap berubah menjadi bersisik licin dan memiliki bercak-bercak seperti ikan lele. Katanya kondisi ini tak bisa disembuhkan bagaimana pun caranya. 

Hanya Terjadi Kepada Orang Lamongan Asli

Kamu mungkin menganggap jika mitos ini mengada-ada. Apalagi punya teman asal Lamongan yang ternyata pernah memakan lele dan tak terjadi apa pun.

Memang, ternyata tak sembarang orang Lamongan akan kena kutukan lele ini. Pasalnya, mitos itu hanya terjadi kepada orang Lamongan asli.

 Ya, katanya hanya orang yang berdarah asli Lamongan yang tak boleh makan lele. Sedangkan mereka yang lahir di sana sedangkan tak berdarah asli, maka takkan ada masalah.

Contohnya seperti seorang wanita Lamongan menikah dengan pria Surabaya kemudian memiliki beberapa anak. Nah, anak-anak ini tidak masalah untuk mengonsumsi lele karena tidak berdarah murni Lamongan

Mitos Lele Kini Sudah Tak Ampuh

Selama bertahun-tahun mitos ini melekat kepada orang-orang Lamongan. Namun, seiring berjalannya waktu, pantangan tersebut sepertinya mulai memudar.

Kini orang-orang sana sudah tak lagi anti dengan lele bahkan banyak lho orang Lamongan yang berjualan berbagai olahan ikan tawar ini bahkan kadang jadi juragan tambak lele.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved