Di Balik Pecel Lele Lamongan Ternyata Ada Mitos Masyarakat yang Sangat Pantang Makan Ikan Lele Lo

Ini tentu membingungkan kita karena kita tahu banyak warung makan dengan menu khusus pecel lele menyematkan nama Lamongan di warungnya

Editor: Iwan Satriawan

BANGKAPOS.COM--Di antara banyak jenis lauk, ikan lele bisa dikatakan salah satu yang paling nikmat. Nggak perlu dimasak macam-macam, cukup digoreng biasa lalu disantap dengan sambal rasanya sudah luar biasa.

Dan enaknya lagi, lele termasuk murah sehingga bisa makan lebih puas,  Lele adalah makanan nikmat merakyat, namun ternyata ada orang-orang yang tak mengonsumsinya dengan alasan khusus.

Baca: Setelah Menikah Baru Ketahuan Ternyata Suami Rey Utami Idap Penyakit Mematikan Ini

Kalau kamu punya teman orang Lamongan asli , coba deh tawarkan lele padanya. Pasti ia akan menolaknya mentah-mentah.

Ini tentu membingungkan kita karena kita tahu banyak warung makan dengan menu khusus pecel lele menyematkan nama Lamongan di warungnya.

Ternyata dibalik itu memang ada pantangan bagi mereka untuk nggak mengonsumsi lele.

Baca: Tanpa Disadari, Inilah 8 Dosa Istri Terhadap Suami, Padahal Nomor 3 dan 5 Paling Sering Dilakukan

Mitosnya mengatakan barang siapa ada orang Lamongan asli mengonsumsi lele, maka akan terjadi hal-hal buruk padanya.

Tentu ada alasannya ya kenapa orang-orang Lamongan anti lele. Penyebabnya sendiri adalah karena sebuah kisah penting di masa lalu.

Lalu seperti apa itu? Simak penjelasan lengkapnya lewat ulasan berikut.

Cerita di Balik Mitos Melegenda Ini

Ada banyak mitos yang berawal dari kisah di masa lalu. Nah, Lamongan dan lele ini pun demikian. Sebelum muncul mitosnya, ada sebuah kisah yang terjadi.

Ceritanya dimulai ketika Sunan Giri berkunjung ke sebuah desa bernama Barang (diperkirakan berlokasi di Glagah, Lamongan).

Kemudian beliau pun berkeliling lalu mampir di sebuah gubug karena tertarik dengan lampu obornya yang masih menyala.

Lalu didapati di dalam gubug ini adalah seorang janda yang tengah menjahit baju. Kemudian antara Sunan Giri dan si wanita ini pun terlibat obrolan yang panjang hingga tengah malam.

Hingga akhirnya Sunan Giri pun pamit dan tanpa sadar beberapa pusaka beliau ketinggalan. Singkat cerita, Sunan Giri menyadari hal tersebut lantas mengutus seseorang bernama Bayapati untuk mengambilnya.

Bayapati bisa mengambil pusaka itu dengan cukup mudah. Tapi, si janda yang sepertinya ingin memiliki benda tersebut tahu dan sejurus kemudian meneriakinya maling.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved