Pungli Polisi

Ini Sumber Pungli Rp 3 Miliar yang Diterima Pacar Angelina Sondakh Si Ganteng AKBP Brotoseno

"Jadi berkaitan OTT di Jakarta beberapa hari lalu, ada empat orang yang diamankan dan disita uang Rp 1,9 miliar," ucap Rikwanto, Jumat (18/11/2016).

facebook/raden brotoseno
Raden Brotoseno 

Namun, ia baru memberikan uang Rp 1,9 miliar dan itu sudah disita Propam.

DI Adalah Dahlan Iskan?

Siapakah DI yang menjadi saksi dalam kasus pencetakan sawah fiktif ini diduga merugikan negara Rp 317 miliar? 

Untuk diketahui dalam kasus proyek cetak sawah fiktif tersebut, Bareskrim Polri juga telah menetapkan Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Upik Rosalina Warsin sebagai tersangka pada 2015.
Upik saat itu menjabat sebagai ketua tim kerja BUMN Peduli 2012.

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ikut diperiksa penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dalam kasus dugaan pencetakan sawah fiktif di Kalimantan Barat tahun 2012-2014.

Baca: Mahasiswi Tewas Jatuh Dari Apartemen, Kematiannya Ada yang Janggal

Baca: Mengharukan, Gadis 14 Tahun Pengidap Kanker Sampaikan Wasiat Ini Sebelum Meninggal Dunia

Dahlan diperiksa penyidik Bareskrim Mabes Polri, di Polda Jatim, Kamis (10/11), karena yang bersangkutan berstatus tahanan kota dalam sebagai tersangka kasus tukar guling aset BUMD Jatim.

Kuasa hukum Dahlan Iskan, Indra Priangkasa menegaskan, kliennya memberikan keterangan di Polda Jatim hanya dibutuhkan untuk melengkapi berkas perkara Upik.

''Program ini untuk menggantikan sawah-sawah yang tiap tahun jumlahnya berkurang karena terdesak perumahan dan industri,'' ujar Indra.

Program cetak sawah tersebut awalnya dipercayakan pada PT Sang Hyang Seri (SHS). Perusahaan negara itu menggalang konsorsium dengan BUMN lain. Yakni, PT Hutama Karya, PT Brantas Abipraya, serta PT Yodya Karya.

Awal berjalan, tanah yang sudah di-land clearing (pembukaan lahan) seluas 4 ribu hektare. Sedangkan yang ditanami mencapai seribu hektare.

Ketika PT SHS terengah-engah menggarap program ini, di akhir masa jabatannya Dahlan mengalihkan pengerjaan ke PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Sampai saat ini PT PIHC juga masih mengerjakan program cetak sawah tersebut.

Namun lahan yang digarap hanya 100 hektare. Tujuannya, mereka terlebih dulu mencari formula yang pas untuk kondisi tanah di Ketapang. Jika lahan 100 hektare bisa ditanami dengan sempurna, maka program cetak sawah kembali diperluas.

Ada tujuh BUMN yang menyetorkan sejumlah uang berkisar Rp 15 miliar-100 miliar untuk proyek tersebut.

Setiap BUMN, mendapat dua persen keuntungan dari uang yang disetorkan. Di antaranya PT Perusahaan Gas Negara, PT Pertamina, Bank Nasional Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, PT Asuransi Kesehatan, PT Sang Hyang Seri, dan PT Hutama Karya.(kompas.com/surya.com/theresia felisiani)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved