Kapolri Beberkan Operasi Anti-Makar Menjelang Fajar
Penangkapan itu dilakukan menjelang fajar sehingga tidak ada kesempatan untuk membentuk opini melalui media sosial.
Tito pun menegaskan bahwa pengeras suara cukup berada di panggung.
Alasan kedua, Tito mengatakan, magnet aksi adalah panggung. Panggung menjadi titik komando dari seluruh peserta aksi.
"Oleh karena itu kami hadir di sana. Bukan ingin populer, tapi ingin mengendalikan mereka yang sudah berkomitmen dengan kami sehingga semua sesuai rencana, jangan sampai di-hijack (dibajak)," ujar Tito.
Seperti diberitakan, polisi menangkap 10 tokoh menjelang Aksi 2 Desember lalu. Para tokoh itu di antaranya Mayjen (Purn) Kivlan Zein, Brigjen (Purn) Adityawarman Thaha, Sri Bintang Pamungkas, Ahmad Dhani, dan Ratna Sarumpaet.
Tito menyatakan, pihaknya pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak TNI sebelum menangkap kedua purnawirawan jenderal TNI itu.
"Proses komunikasi khususnya antara Bapak Pangdam dan Kapolda Metro Jaya, juga telah melapor kepada Pak Panglima TNI. Dan Panglima TNI juga mendukung dan kemudian Pangdam bahkan mengirimkan tim juga, dari Den Intel dan POM (Polisi Militer). Mereka mendampingi penyidik Polri," kata Tito.
Tito membantah kabar bahwa penangkapan kedua purnawirawan tersebut hanya dilakukan oleh anggota Polri, tanpa melibatkan pihak TNI. Tito menegaskan bahwa Polri menghargai para purnawirawan.