Mengintip Beratnya Proses Jadi Pramugari di China, dari Latihan Beladiri Hingga Menggigit Sumpit
Servis terbaik ini diraih dengan rangkaian pendidikan yang keras dan berdisiplin tinggi. Bagaimana pendidikan itu dijalani
BANGKAPOS.COM--Industri jasa penerbangan China kian hari kian menunjukkan tajinya. Beberapa maskapai besar, seperti Cathay Pacific, China Airlines, dan China Southern Airlines menggelar ekspansi pasar yang cukup masif ke negara di luar China, termasuk Indonesia.
Ekspansi yang terbilang berhasil itu tak terlepas dari servis yang diberikan awak kabin kepada seluruh penumpangnya.
Servis terbaik ini diraih dengan rangkaian pendidikan yang keras dan berdisiplin tinggi. Bagaimana pendidikan itu dijalani?
Berikut rangkuman dari College of Civil Aviation in Chengdu, Provinsi Sichuan, China.

Untuk bisa berdiri sempurna, tiap calon awak kabin wajib untuk berdiri dengan menjepit selembar kertas. Jika kertas itu jatuh dalam beberapa menit, mereka dinyatakan gagal.
Kepala harus tegak dan pandangan mata lurus ke depan. Latihan menegakkan kepala dilalui dengan menaruh botol dan buku atau majalah di atas kepala para siswa. Mereka dinyatakan berhasil jika botol dan majalah itu tidak jatuh dari kepala mereka.
Untuk menghasilkan senyum yang menawan, para siswa calon awak kabin harus menggigit sumpit. Bentuk mulut saat menggigit sumpit itulah yang menjadi standar senyum mereka.
Latihan tersenyum ini kadang dikombinasikan dengan menaruh majalah di atas kepala. Hasilnya, senyum awak kabin lebar dengan kepala tetap tegak.
Siswa pun digembleng untuk bisa jongkok dengan anggun. Ini merupakan latihan agar mereka bisa bersikap dengan amat baik saat berada di dalam kabin.

Selain dilatih untuk melayani penumpang dengan baik, mereka juga diberikan pelatihan beladiri. Latihan tak hanya dilakukan di dalam ruangan, tapi juga di luar ruangan dengan standar semimiliter.
Salah satu tujuan latihan beladiri adalah untuk menangani penumpang yang melakukan tindak kekerasan di dalam kabin.
Fakta Unik Pramugari
Melihat pekerjaan pramugari (atau pramugara) di dalam kabin pesawat sungguh membuat iri. Kesempatan jalan-jalan ke berbagai kota dan negara dengan gratis, bahkan dibayar di atas rata-rata pekerja kantoran. Belum lagi gaya hidup ‘wah’ yang menjanjikan kemapanan. Benarkah profesi ini semudah yang dibayangkan oleh para penumpangnya?
Menjadi Pramugari Adalah Sebuah Kompetisi yang Sangat Keras
Kebutuhan akan awak kabin memang tinggi, tapi maskapai tetap harus menyeleksi calon karyawannya dengan sangat ketat. Menurut data, satu posisi pramugari rata-rata direbutkan oleh 10 hingga 15 orang kandidat. Di beberapa maskapai bintang 5 bahkan satu posisi bisa direbutkan oleh 50 hingga 60 orang.
