Pesan Terakhir Sertu Danang Anggota Kopassus Sebelum Gugur

"Saat itu, dia bilang itu kepulangannya yang terakhir di bulan itu dan janji pulang sebulan ke depan lagi. Tapi kok ternyata...," kata Dewi.

Editor: fitriadi
Pusat Penerangan TNI
Sertu Danang, anggota Kopassus Cijantung 

BANGKAPOS.COM, KULONPROGO - Duka menyelimuti keluarga anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Sertu Danang Kusuma (30) di Dukuh Kutan, Desa Brosot, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu (8/2/2017).

Pihak kerabat mengaku sangat kehilangan sosok pria yang sangat menyayangi keluarga itu.

Baca: Prajurit Kopassus Hilang saat Jatuh di Perairan Semarang

Jenazah Sertu Danang dibawa ke rumah duka di Brosot yang kini dihuni kakak kandungnya, Kusuma Dewi.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Kamis (9/2/2017) hari ini di pemakaman umum setempat.

Baca: Prajurit Kopassus yang Jatuh Saat Terjun Payung Ditemukan Tewas

Kepada wartawan yang menyambanginya, Dewi mengatakan bahwa sosok almarhum semasa hidupnya sangat ramah dan selalu menunjukkan rasa kasihnya kepada keluarga dan para keponakan.

Keluarga pun tak menyangka jika Danang akan pergi begitu cepat. Padahal, belum genap sebulan sebelumnya, Danang baru saja pulang ke rumah Dewi.

"Saat itu, dia bilang itu kepulangannya yang terakhir di bulan itu dan janji pulang sebulan ke depan lagi. Tapi kok ternyata sekarang dia pulang tidak bawa nyawa," kata Dewi dengan suara yang tercekat dan langsung terisak mengingat adik keduanya itu.

Baca: Nelayan Beberkan Kondisi saat Sertu Danang Anggota Kopassus Tewas Jatuh di Laut

Danang juga sempat berpamitan kepada anak Dewi saat hendak terjun payung di Semarang.

Pesan ini disampaikan pada Minggu (5/2/2017) lalu melalui layanan Blackberry Messenger (BBM).

Padahal, kata Dewi, anaknya itu tidak pernah merasa meng-invite Danang dalam kontak perpesanannya.

Tak disangka, rupanya kepulangan Danang dan pesan pamitnya melalui BBM itu menjadi isyarat atas kepergian selamanya.

"Hari Minggu itu kontak terakhirnya. Kami merasa sangat kehilangan," kata Dewi.

Baca: Jauh-jauh Jalan dari Medan ke Batam, Kakek Sakit-sakitan Mau Nemui Anak tapi Malah Ditolak

Danang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Orangtuanya berada di Ponorogo, Jawa Timur dan kemarin siang sedang dalam perjalanan menuju rumah duka.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Shinta Yuliastuti (27) dan anak semata wayang, Fasri Danasta Kusuma (4) yang tinggal di Cijantung, Jakarta Timur.

Nelayan Ingin Tutup Jenazah dengan Sarung Tapi Ditolak Anggota Kopassus

Salah satu nelayan yang melihat jatuhnya penerjun anggota Kopassus di perairan Tanjung Emas Semarang menyatakan, kondisi parasut Sertu Danang Kusuma (30) yang hilang dalam keadaan tertutup alias tidak mengembang saat kejadian, Selasa (7/2/2017).

"Ada temannya yang mencoba untuk mengejar anggota Kopassus yang jatuh itu, namun korban keburu hilang terseret ombak," kata nelayan yang enggan menyebutkan namanya itu kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Rabu (8/2/2017).

Baca: Luis Milla Sudah Blusukan Malah Disodor Sederet Pemain Naturalisasi

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV Diponegoro Kolonel Inf Dwi Endro Sasongko tidak menjelaskan secara rinci penyebab Sertu Danang hanyut ditelan ombak, setelah jatuh ke laut.

"Penyebabnya cuaca buruk," kata Dwi tanpa menjelaskan secara jelas tentang kronologi kejadian.

Seorang nelayan lain menjelaskan, Sertu Danang ditemukan dalam kondisi tanpa luka berarti.

"Hanya ada beberapa lecet di tubuh," kata nelayan yang juga enggan menyebutkan namanya itu.

Baca: Motor Tiga Roda Ini Sudah Bisa Dipesan Harganya Cuma Rp 11 Jutaan

Sepeda motor roda tiga rasa mobil.
Sepeda motor roda tiga rasa mobil. (Tribunstyle.com)

Para nelayan berusaha memberikan bantuan sarung untuk menutup jenazah Sertu Danang saat ditemukan, namun ditolak.

"Warga mau membungkus sarung namun tidak boleh. Katanya jangan itu, langsung dibawa sama anggota lain memakai kain hijau-hijau dengan tulisan AD," katanya.

Baca: GNPF-MUI Yakin Bisa Pertanggungjawabkan Dana Aksi 411 dan 212

Terpisah, Humas Basarnas Jateng Zulhawary Agustianto mengungkapkan warga menemukan jasad Sertu Danang sekitar 300 meter dari lokasi pencarian awal, tempat ditemukannya helm dan parasut.

Zul menjelaskan jasad korban pertama kali ditemukan mengapung di pinggir pantai. Kemudian, warga melapor ke tim SAR gabungan.

Baca: Long March di Jakarta 11 Februari Dilarang, Boleh Doa Bersama di Istiqlal

Proses evakuasi lalu dilakukan personel kepolisian, Ditpolair, Basarnas dan Pasukan Kopassus memakai mobil ambulans.

Kasi Ops Basarnas Jateng Tri Joko Priyono menambahkan, kondisi tubuh Sertu Danang saat ditemukan dalam kondisi dingin dan masih berpakaian lengkap. (Tribun Jogja/Tribun Jateng)

Baca: Ini Sosok Pria Bakal Calon Suami Maia Estianty

Maia Estianty belahan
Maia Estianty belahan (Instagram)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved