Tak Hanya di Sulawesi, Ini Dua Tragedi Mengerikan Warga Bangka Tewas Akibat Keganasan Ular Piton
Tak hanya di Sulawesi,di Pulau Bangka tercatat ada dua tragedi memilukan warga pulau ini tewas akibat ular Piton atau
Penulis: Iwan Satriawan | Editor: Iwan Satriawan
Tewas Saat Berusaha Tangkap Piton
Jemain (32) warga Desa Mancung Kecamatan Kelapa tewas ditempat, akibat dililit ular phyton (sabak) di jalan desa antara Dusun Limang-Pangkal Beras Desa Pangkalberas Kecamatan Kelapa Minggu (18/10/2010)sekitar pukul 01.30 WIB.
Informasi yang dihimpun harian ini Minggu (18/10) pagi dari warga setempat disebutkan, peristiwa itu berawal ketika korban bersama Candra (25) warga Dusun Limang Desa Pangkalberas, sedang dalam perjalan pulang dari Dusun Pangkalberas ke Dusun Limang.
Di tengah perjalanan, Jemian yang berboncengan dengan Candra langsung menghentikan sepeda motor yang mereka kendarai, tepat dipertengahan jalan yang menghubungkan dua dusun tersebut, lantaran melihat seekor ulang berukuran besar dengan panjang sekitar enam meter.
Ular tersebut ditemukan, ketika sedang berjalan melintas di jalan desa yang membelah hutan desa setempat.
Melihat ular yang panjangnya menutup lebar badan jalan, seketika itu Jemian langsung turun dari sepeda motor dan tanpa pikir panjang lagi ia menangkapnya dengan cara dia sendiri.
Maklum selama ini Jemian sendiri, di desanya dikenal sebagai pencari dan penangkap ular.
Tanpa rasa takut sedikitpun, Jemian langsung menangkap ular itu tepat dibagian kepala ular, kedua tangan Jemian memegang erat ular yang ditangkapnya agar tidak lepas dari cengkeraman kedua telapak tangannya.
Namun Jemian yang biasanya dengan mudah menakhlukkan ular jenis apapun, ketika itu tidak berkutik, karena ular phyton yang ditangkapnya berontak dan dengan cepat langsung melilit kepala dan leher Jemian.
Bapak satu anak itu berusaha keras melepaskan badan ular, yang mulai melilit leher dan kepalanya.
Namun kuatnya lilitan, Jemian tak berhasil melepaskannya. "Dia sempat berteriak minta bantuan ke Candra, supaya melepaskan ular yang melilit, tapi Candra sendiri takut dengan ular," kisah warga setempat kepada harian ini Minggu (18/10) di Kelapa.
Korban sempat menyuruh Chandra agar kembali ke kampung, yang jaraknya sekitar dua kilometer dari lokasi, guna meminta bantuan warga.
Tak lama kemudian, sejumlah warga bersama Chandara tiba ditempat kejadian perkara.
Namun korban yang semula berada ditengah jalan dalam posisi dililit ular, sudah berubah tempat yakni ditemukan diselokan pinggir jalan.(*)