Kisah Menegangkan Dua Pilot Pembelot Kuba dan Korea Utara, Bertaruh Nyawa Bawa Lari Pesawat Tempur

Kisah seorang personel militer yang berkhianat terhadap negaranya memang selalu menarik untuk disimak

Editor: Iwan Satriawan
20thcenturyaviationmagazine.com
Mayor Orestes Lorenzo Perez, pilot AU Kuba 

Sebelum terbang, Perez seorang pembawa pesan dari Meksiko ke Kuba. Dia membawa surat untuk sang istri agar dia menyewa sebuah mobil dan membawa kedua putra mereka ke sebuah lokasi.

Lokasi penjemputan yang dipilih adalah sebuah jembatan terkenal di dekat ruas jalan pesisir timur Kuba di provinsi Matanzas.

Misi 100 menit

Setelah mendarat di Marathon Key, pada 19 Desember 1992, sang kopilot tinggal di kepulauan tersebut dan Perez terbang sendiri ke arah selatan menuju Kuba.

Demi menghindari deteksi radar militer Kuba, Perez mematikan semua peralatan elektronik termasuk radio.

Dia juga terbang sangat rendah, hanya sekitar tiga meter dari permukaan laut, ketika sudah memasuki wilayah udara Kuba.

Sekitar pukul 17.43, Perez akhirnya sukses mendarat di jalan raya yang menghubungkan Matanzas ke Varadero.

Mendaratnya sebuah Cessna di jalanan itu tentu mengejutkan, bahkan seorang pengemudi truk nyaris menabrak pesawat kecil itu.

Dengan secepat mungkin, Perez menyuruh istri dan kedua anaknya naik ke dalam pesawat berkursi empat itu.

Saat itu, kedua putranya ingin memeluk Perez, tetapi karena waktu yang singkat sang pilot pembelot harus segera mengudara sebelum terdeteksi aparat keamanan Kuba.

Perez mengenang, setelah pesawat Cessna itu mengudara barulah istri dan kedua putranya merasa lega dan mereka menangis bahagia.

Perez terbang mengikuti rute yang sama dan mendarat kembali di Marathon Key. Misi nekat Perez itu sukses besar dan hanya membutuhkan waktu sekitar 100 menit.

Tak lama setelah pendaratan itu, Perez dan keluarganya bertemu dengan petugas FBI serta departemen imigrasi dan naturalisasi di Miami.

Setelah dilakukan verifikasi ketat, pemerintah AS akhirnya yakin bahwa ketiga orang yang dibawa Perez dari Kuba memang adalah anak dan istrinya.

Kini Perez dan keluarganya menetap di kota Springfield, Virginia. Dia bekerja menjadi pilot di sebuah maskapai penerbangan swasta, sementara istrinya meneruskan profesi sebagai dokter gigi.(*)

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved