Berawal dari Minta Pijat, Oknum Pejabat ini Gauli Mahasiswi Berulang Kali di Kamar

Pelaku leluasa menyetubuhi korbannya lantaran korban tinggal di rumah pelaku sejak masih duduk pada bangku kelas X sekolah menengah ...

YTIMG
Ilustrasi korban pemerkosaan 

Laporan Wartawan TribunToraja.com, Yultin Rante

BANGKAPOS.COM, MAKALE -- Seorang pria berinisial YM, menjabat sebagai kepala bagian pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dilaporkan kepada polisi lantaran diduga memerkosa seorang gadis berusia 24 tahun.

Baca: Produk Kopi Tanpa Warna ini Kian Populer, Yuk Dicoba dan Nikmati Sensasinya!

Korbannya saat ini tercatat sebagai mahasiswi Universitas Kristen Indonesia Toraja, berinisial AD. 

YM yang berusia 53 tahun, berdasarkan laporan kepada polisi, menggauli AD sebanyak 10 kali.

Baca: Ternyata Ini yang Terjadi Antara Gigi dan Raffi Ahmad di Rumah, Ketika Tak Disorot Kamera

Kapolres Tana Toraja, AKBP HY Arief Satriyo mengatakan, pelaku leluasa menyetubuhi korbannya lantaran korban tinggal di rumah pelaku sejak masih duduk pada bangku kelas X sekolah menengah atas.

Selain itu, istri pelaku yang berprofesi sebagai guru diketahui jarang berada di rumah.

Baca: Kisah Pria yang Rencakan Menikah di Usia 27 Tahun dengan Gaji Rp 1,5 juta, Hasilnya Tak Disangka

Arief mengatakan, kejadian ini bermula saat pelaku meminta korban untuk memijatnya di kamar tidurnya.

Setelah itu, pelaku memaksa korban melayani nafsu bejatnya.

Kejadian berulang hingga sepuluh kali karena korban tidak berdaya di bawah ancaman pelaku.

Baca: Unggah Pose Cantik, Tubuh Yuni Shara yang Hitam ini Malah Jadi Fokusnya Netizen

"Korban selalu diancam akan dibunuh jika tidak melayani nafsu," ujar Arief.

Penyidik Polres Tana Toraja belum melakukan penahanan terhadap oknum pejabat Pemkab Tana Toraja ini.

Gadis 16 Tahun Diperkosa 113 Pria, Termasuk Polisi
Seorang gadis berusia 16 tahun mengaku telah diperkosa oleh 113 pria, termasuk polisi, dalam kurun waktu lebih dari dua tahun ini.

Harian terbesar di India, Times of India, melaporkan, gadis di bawah umur itu berasal dari Bengal Barat dan di bawah ke Pune, ibu kota Negara Bagian Maharashtra, dua tahun silam.

Baca: Sang Buaya Asyik Beristirahat, Kuda Nakal Ini Tiba-tiba Menyerang, Aksi Selanjutnya Mengejutkan

Ia datang ke Pune, India karena diiming-imingi pekerjaan yang bak.

Namun, ia malah disiksa dan dipaksa menjalani pekerjaan yang sama sekali tidak ia inginkan, yakni melacur.

Pekerjaan itu dilakukan dalam kesedihan dan duka nestapa yang mendalam.

Dua tahun menanggung penderitaan berat, ia pun kabur ke New Delhi pada Maret lalu dan melaporkan kejadian ke polisi.

Baca: Foto Aib Artis Ini Beredar di Media Sosial, Tapi Mana yang Paling Parah Ya?

Oleh polisi di New Delhi, kasusnya pun dilimpahkan lagi ke Kepolisian Pune, sesuai tempat kejadian perkara.

Gadis itu melaporkan, 113 pria telah menggaulinya dengan paksa, termasuk seorang polisi. 

Baca: Cinta Terkhianati, Istri Cuma Pakai Handuk saat Digerebek Suami, Ngakunya Numpang Mandi

Pada Minggu (17/4/2016), polisi di Vimantal menangkap seorang wanita berusia 26 tahun terkait kasus gadis malang tadi.

Kasus ini diketahui juga berkaitan dengan kasus lain yang melibatkan pelaku yang berusaha untuk memerkosa dan menyiksa seorang model dari New Delhi.

Baca: Putri Uje Sebut Pria Ini Kesayangan setelah Ayahnya! Siapakah Pria Beruntung Tersebut?

Pelaku itu melarikan diri dengan gadis kecil lainnya lagi ke New Delhi bulan lalu.

Terduga bernama Swikriti Kharel (26), warga Nepal yang menetap di Viman Nagar.

Namun, ternyata ia juga memiliki jaringan.

Baca: Menata Hati ke Negeri Sakura, Evelyn Ubah Penampilannya, Netizen: Beneran Kayak Cewek Jepang

Terkait kasus ini, polisi Chandan Nagar menangkap Rohit Bhandari (35), Harish Shaha (25), Tapendra Sahi (23), dan Ramesh Thakula (25), semuanya warga Nepal dan menetap di Kalyani Nagar.

Jaringan predator seks asal Nepal itu telah membawa kabur seorang gadis kecil dari Siliguri di perbatasan Nepal dan India.

Ibunya mengalami gangguan jiwa setelah ditinggal ayahnya.

Ia dijanjikan untuk bekerja di salon, ternyata untuk digilir oleh para pria.

Sadis!(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved