Ternyata Gay Bisa Menular, Bisakah Mereka Normal Kembali?
Kondisi biologis sejak dilahirkan atau kondisi sosial yang menyebabkan seseorang ikut terpengaruh menjadi gay.
Oleh Dr Margaretha Sih Setija Utami MKes, Dekan Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata
BANGKAPOS.COM - Banyak faktor menyebabkan seseorang menjadi gay.
Kondisi biologis sejak dilahirkan atau kondisi sosial yang menyebabkan seseorang ikut terpengaruh, misalnya.
Contohnya satu grup dengan homoseksual, anggota grup yang awalnya tidak homo bisa menjadi homo.
Baca: Kisah Gay Semarang, Jadi Pecinta Sesama Jenis Sejak Kecil
Bisa juga disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan seseorang awalnya heteroseksual berubah menjadi homoseksual.
Lalu bagaimana cara mengobatinya untuk bisa kembali normal?
Dalam dunia psikologi, sebutannya tidak "mengobati" karena seorang psikolog tidak pernah belajar menggunakan obat.
Baca: Tsania Marwa Tolak 3 Dus Barang dari Alatarik, Ternyata Ini Isinya
Di psikologi yang dipergunakan adalah istilah "perlakuan/treatmen."
Kalau ada orang tidak nyaman dengan homoseksual dan mau berubah menjadi heteroseksual, psikolog bisa membantu dengan cara konseling.
Selain konseling, bisa juga dengan terapi.
Seseorang bisa mentreatmen dirinya sendiri supaya sembuh meskipun agak sulit.
Baca: Tak Sanggup Menanggung Beban Hidup, 6 Artis Ini Mencoba Bunuh Diri
Terlebih kalau penyebab orientasi seksual karena hormon, kondisi neuropsikologis, atau biologis.
Bila penyebabnya karena ikut-ikutan teman, bisa ditreatmen oleh diri sendiri dengan kehendak yang kuat.
Terkait kasus di Jakarta, yang mana pesta gay dilakukan di satu tempat dalam jumlah banyak, menurut pandangan saya bukan masalah pada orientasi seksualnya (heteroseksual atau homoseksual), tetapi pada perilaku seks di tempat yang tidak selayaknya.
Baca: Wanita Ini Ungkap Istri-istri Khairil Anwar Selain Musdalifah
Mereka salah karena berhubungan seks dan berperilaku seks bersama-sama apalagi sampai ratusan orang.
Apa yang memotivasi mereka melakukan itu? Apakah ada unsur "jebakan" atau penipuan, atau murni niat sendiri?
Bagi saya, mengetahui motivasi mereka melakukan seks bersamaan itu sangat penting untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.
Baca: Mempelai Wanita Tak Berhenti Ketawa saat Komeng Jadi Wali Nikah
Supaya mencegah bertambahnya jumlah remaja yang berorientasi seksual sesama jenis, orangtua harus lebih memerhatikan remaja mereka.
Kalau remaja mereka menjadi homoseksual karena ikut-ikutan teman, perlu segera mendapat perlakuan tertentu, tetapi kalau kondisi biologis (hormon, kromosom, neuropsikologis, dan lain-lain) yang menyebabkan homoseksual, maka lebih sulit diterapi.
(Tribun Jateng)