4 Napi Asing Jebol Plafon Lalu Kabur Lewat Gorong-gorong
Usai menjebol plafon, 4 napi asing kabur melalui jalur bawah tanah atau bekas gorong-gorong parit sepanjang 15 meter.
BANGKAPOS.COM, DENPASAR - Pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Denpasar bersama kepolisian terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan pasca kaburnya empat narapidana warga negara asing.
Selasa (20/6/2017) tim ahli dari Brimob Polda Bali sempat melakukan pembongkaran terhadap gorong-gorong bekas parit yang digunakan sebagai jalur kabur empat napi itu.
Namun pembongkaran tidak dilanjutkan, karena terkendala cuaca serta kondisi tanah labil, pun masih ada genangan air di dalam gorong-gorong.
"Kami sudah cek lubangnya bersama tim ahli dari Brimob. Namun karena kendala cuaca (hujan) tanahnya agak labil. Jadi nanti akan kami coba lagi sedot. Tadi sudah masuk dan masih ada genangan air, karena tanahnya labil sementara kami tarik," jelas Kapolres Badung, AKBP Yudith Satria Hananta, usai memeriksa gorong-gorong, Selasa (20/6/2017) di Lapas Kerobokan.
Baca: Pria Ini Lebam-lebam Dikeroyok Petugas Disdukcapil Gara-gara Protes Dipingpong
Ditanya jika kondisi kering apakah bisa dilalui untuk ukuran tubuh manusia, pihaknya belum bisa memastikan karena masih menunggu air di dalam gorong-gorong kering.
"Kami tunggu, nanti kalau airnya sudah kering kami akan coba masuk lagi, apakah bisa masuk atau tidak. Kalau kondisi basah belum bisa tembus. Tapi kami pastikan dulu," ujar Yudith Satria.
Menurut sumber kepolisian yang enggan namanya disebutkan, sejak proses pembongkaran petugas menemukan sejumlah barang milik napi yang kabur.
Temuan tersebut langsung diamankan pihak kepolisian.
"Ditemukan beberapa baju, handuk, sepatu, sandal, dan barang mirip senter kepala. Barang yang ditemukan sudah dibawa polisi," katanya.
Baca: Para Seleb Ini Nikah Tanpa Pacaran, Ada yang Hidup Senang Ada Pula yang Berakhir Tragis
Dari sejumlah temuan barang di dalam gorong-gorong itu, ada beberapa barang yang dikenali oleh warga binaan Lapas Kerobokan lainnya.
"Ditemukan baju, dan kata salah satu napi di dalam mengatakan baju itu milik Tee Kok King, napi asal Malaysia," ungkap sumber.
Selain mengamankan sejumlah barang yang ditemukan, pihak kepolisian juga telah mengambil data rekaman dari kamera CCTV lapas.
Jumlah keseluruhan 41 CCTV.
Diberitakan sebelumnya, empat napi asing yaitu Shaun Edward Davidson alias Eddie Lonsdale alias Michael John Bayman asal Australia, Sayeb Mohammed Said dari India, Dimitar Nikolov Iliev warga negara Bulgaria dan Tee Kok King asal Malaysia diketahui melarikan diri, Senin (19/6/2017) pagi.
Baca: Sederet Penghargaan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Berakhlak Mulia Hingga Pecahkan Rekor MURI
Keempat napi tersebut kabur dengan cara menjebol plafon blok atau Wisma Bedugul tempat mereka ditahan.
Usai menjebol plafon, mereka kabur melalui jalur bawah tanah atau bekas gorong-gorong parit sepanjang 15 meter.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Bali, Surung Pasaribu, membenarkan telah ditemukan sejumlah barang yang diduga milik para narapidana asing yang kabur dari Lapas Kerobokan.
Penemuan beberapa barang itu setelah tim Brimob Polda Bali sempat melakukan pengecekan gorong-gorong yang diduga menjadi jalur pelarian keempat napi yang kabur itu.
"Setelah dikorek ada temuan baju, ada senter yang posisi masih menyala. Itu senter kepala yang ditemukan dalam lubang, dalam kondisi menyala dan posisinya terendam air. Lubang dari dalam itu baru dikorek sekitar 4 meter," jelasnya, Selasa (20/6/2017) malam.
Dijelaskan Surung, pasca kejadian pihak Polda telah melakukan pemeriksaan baik dari petugas lapas dan juga puluhan narapidana sekaligus melakukan olah TKP.
Pun dari Polres Badung sudah menggelar olah TKP dan sudah meneliti kejadian.
"Lubang yang diperiksa oleh tim brimob, dari dalam yang diduga tembus keluar. Tapi kami masih menunggu koordinasi dari kepolisian dan besok baru dikorek semuanya. Kita tunggu nanti kepastian hasilnya. Untuk pembongkaran besok pagi akan dilanjutkan lagi," ujar Surung didampingi Kepala Lapas (Kalapas) Tonny Nainggolan.
Ditanya hasil dari pemeriksaan apakah ada keterlibat orang dalam atau luar, pihaknya belum bisa memastikan.
Dikatakannya, dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian nanti akan dicocokan dengan hasil pemeriksaan pihak kanwil.
"Saya kira belum sampai ke sana. Dari pembicaraan itu kan kita tahu apakah terlibat atau tidak. Mengetahui atau tidak. Nanti dari hasil pemeriksaan akan kami padukan dengan hasil pemeriksaan polda. Baru kami diskusikan," terang Surung.
Untuk saat ini dikatakan Surung, tim dari kanwil bersama direktorat jendral pemasyarakatan pun tengah mencari data dan fakta terkait pelarian empat napi itu.
"Untuk sementara masih kami teliti terkait lubang itu, dan belum dapat data lain. Walaupun sudah dikembangkan," jelasnya.
Pihaknya akan kembali melakukan pameriksaan terhadap petugas serta warga binaan hari ini.
Sopir truk pengangkut sampah juga akan dimintai keterangan.
"Besok kami akan lanjutkan pemeriksaan termasuk memeriksa sopir truk sampah. Dia ngambil sampah jam 4 pagi saat kejadian. Itu akan kami cek, dan semua harus diperiksa," ungkapnya. (Tribun Bali/ Putu Candra)