Kisah Tragis di Balik Tugu Pancoran yang Hingga Kini Tak Pernah Diresmikan

Seketika itu pula Edhi turun dari puncak tugu, dan langsung menuju ke Blitar untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Soekarno.

Editor: fitriadi
Arsip Nasional
Jakarta tahun 1970-an di sekitar Tugu Pancoran. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Bagi warga Jakarta, tentu sudah tidak asing dengan Tugu Pancoran.

Tugu yang seolah disanggah oleh tiang yang melengkung ini, terdapat patung sesosok manusia di puncaknya.

Sosok tersebut seolah sedang dalam posisi akan terbang.

Ya, Tugu Pancoran memang memiliki nama lain, yaitu Monumen Patung Dirgantara.

Lokasinya pun tepat berada di depan bekas Mabes TNI AU.

Baca: Dua Keinginan Terakhir Bung Karno yang Tak Terwujud

Tugu itu memang dirancang untuk menyambut siapapun yang baru tiba di Jakarta, melalui Bandara Halim Perdanakusuma.

Tugu itu pertama kali dibuat pada tahun 1964.

Meski demikian, sampai saat ini tugu tersebut masih belum diresmikan.

Bukan tanpa sebab, ternyata ada kisah sedih terkait persoalan tersebut.

Edhi Sunarso merupakan perancang patung yang ada di Tugu Pancoran.

Baca: Kisah Nyata, Teman Bung Karno Jatuhkan Pesawat Belanda Lewat Doa

Dia membuatnya dengan mendapatkan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta.

Berat patung tersebut mencapai 11 ton.

Lalu tingginya mencapai 11 meter.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved