Awalnya Menjijikkan, Nenek 78 Tahun Sembuh Total dari Jantung Koroner Setelah Rutin Minum Urine
Ruisa (78) yang mengaku mengalami banyak perubahan kesehatan setelah rutin minum urine.
Artinya cara penyembuhan melalui urine masih menjadi misteri hingga saat ini.
Walau begitu, ada beberapa hipotesis yang mengklaim manfaat urine demi kesehatan:
1. Urine mengandung banyak zat gizi seperti mineral, vitamin, asam amino, dan garam.
Kandungan nutrien ini bermanfaat untuk bagi tubuh yang sakit. Seperti penyakit kanker misalnya. Penyakit tersebut merusak jaringan tubuh.
Namun ketika urine diminum, sel kanker diserang sehingga terpecah menjadi molekul protein yang terbawa pada urine. Ketika urine itu diminum kembali, maka ia berubah menjadi vaksin atau antigen.
2. Mengandung hormon dan enzim yang dapat mencegah infeksi dan mengobati asma dan rematik.
3. Penyerapan kembali urea dalam kandungan urine bermanfaat untuk pemeliharaan jaringan otak, saluran pencernaan, dan mengobati gagal ginjal.
4. Memberi efek kekebalan karena mengandung antibodi, antigen, dan alergen.
5. Mengandung garam yang dapat membantu penyembuhan asma, mag, dan gangguan pencernaan.
Terapi urine sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pengawasan dokter. Caranya setiap hari urine diminum dengan porsi yang semakin hari semakin banyak. Istilahnya disesuaikan dengan bagaimana tubuh merasakan khasiatnya.
Cara pengambilan urine, sebaiknya ujung pertama urine dibuang. Minum satu gelas sehari untuk tujuan kesehatan.
Namun untuk tujuan pengobatan penyakit diharapkan untuk minum tiga gelas urine sehari. Khusus pengobatan kanker minimal lima gelas dalam sehari dan diminum sebelum makan.
Memang, siapa pun orangnya, untuk melakukannya pertama kali akan merasa jijik. Tapi kalau sudah terbiasa tentu akan berbeda. Apalagi bila sudah merasakan manfaatnya.
Soal rasa, Armstrong menyatakan, "Urine segar yang diminum di pagi hari hanyalah menghasilkan rasa pahit dan asin. Rasanya bervariasi dari hari ke hari dan bahkan jam ke jam sesuai dengan makanan yang kita makan. Bahkan, urine yang dihasilkan dalam keadaan sakit parah pun rasanya tidak semenjijikkan kelihatannya."
(Intisari-Online/Tika Anggreni Purba)