Apakah Istri Bisa Hamil Gara-gara Sperma Tumpah Usai Berhubungan Intim?

Dia bingung karena setiap kali berhubungan intim dengan istrinya, sperma mengalir keluar.

Penulis: Alza Munzi | Editor: Alza Munzi
intisari-online.com
Ilustrasi 

BANGKAPOS.COM - Bagas (25) bukan nama sebenarnya gelisah.

Dia bingung karena setiap kali berhubungan intim dengan istrinya, sperma mengalir keluar.

Karyawan swasta ini menduga istrinya akan sulit hamil karena kejadian itu.

Padahal, sejak menikah beberapa bulan lalu, dia dan istri berharap segera memiliki momongan.

Benarkah sperma yang tumpah dari vagina membuat istri sulit hamil?

Menanggapi masalah yang dialami Bagas, para ahli menyebutkan tak perlu khawatir.

Istri yang belum hamil, tidak semata-mata karena pengaruh sperma yang disemprotkan suami.

Banyak faktor lain yang mendukung agar istri bisa hamil.

Sejatinya, hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur di rahim.

Sehingga, saat suami berejakulasi dan menyemprot sperma ke dalam vagina, ada jutaan sperma yang mengalir.

Tumpahan tersebut tidak menggangu upaya sperma membuahi sel telur.

Dr. Michele M. Hakakha, dokter kandungan dan kebidanan di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles mengatakan hal itu normal.

Menurutnya, sperma yang tumpah menandakan cukup banyak cairan saat ejakulasi.

Selain itu, cairan ejakulasi terbuat dari berbagai hal yang berbeda.

Salah satunya sperma, namun jumlahnya kurang dari 5% dari seluruh cairan ejakulasi.

Sedangkan 95%-nya terbuat dari cairan lain.

Pria yang berejakulasi secara normal umumnya menghasilkan sekitar 20-400 juta sperma.

Sementara yang dibutuhkan untuk membuahi telur hanya satu sperma.

"Yang sering terjadi, setelah penetrasi banyak sekali cairan ejakulasi yang tumpah keluar. Namun beberapa dari cairan itu tetap tertinggal di bagian belakang vagina, dan bahkan sejumlah kecil lainnya berhasil melalui leher rahim menuju rahim, dan memasuki saluran tuba falopii. Di sinilah, sperma dan telur bertemu," jelasnya.

Jika suami berejakulasi sangat dalam ke vagina, istri tidak perlu khawatir seberapa pun banyaknya sperma yang tumpah dari vagina.

Akan ada cukup banyak sperma yang akan mencapai lendir leher rahim.

Lendir leher rahim inilah yang akan menyeleksi mana sperma yang kualitasnya baik dan buruk. Yang buruk, akan dikeluarkan lagi.

Jadi, pada dasarnya tidak perlu berbaring di tempat tidur sambil mengangkat kedua kaki untuk mencegah sperma tumpah dari vagina saat ejakulasi untuk bisa hamil.

Bahwa cairan semen mengalir keluar, itu tidak memengaruhi peluang untuk hamil.

Kehamilan tetap akan terjadi asalkan jumlah sel sperma yang berkualitas baik cukup banyak, begitu pula sel telur sudah matang dan siap dibuahi.

Jumlah sperma

Walau pria dewasa akan memiliki tubuh yang semakin besar, ternyata ada satu hal yang kian mengecil, jumlah sperma mereka.

Penelitian yang dipublikasikan di Human Reproduction Update concludes menemukan jumlah sperma pria semakin turun dalam empat dekade terakhir.

Peneliti mengumpulkan data dari 185 penelitian yang memuat sekitar 43.000 responden pria yang memberikan sampel sperma dari tahun 1973 sampai 2011.

Selama periode tersebut, mereka menemukan bahwa jumlah sperma total dan konsentrasi sperma secara signifikan menurun bagi pria di daerah "Barat", termasuk Amerika Utara, Eropa , Australia, dan Selandia Baru.

Konsentrasi sperma menurun sekitar 1,4 persen setiap tahun, dengan penurunan total 52 persen selama periode tersebut.

Baca: Wanita Tanpa Celana Terekam Gesek-gesek Tangan di Sela Paha, Astaga Ini yang Dilakukannya

Sementara jumlah sperma total turun 1,6 persen setiap tahunnya, untuk keseluruhan penurunan 59 persen.

Fakta tersebut menunjukkan bahwa kualitas sperma tidak sama lagi dalam beberapa tahun terakhir.

Akibatnya, semakin banyak pria yang memiliki jumlah sperma yang kurang bagus untuk kesuburan.

Baca: Ketahuan Selingkuh di Kontrakan, Wanita Berkaus Pendek Ungkap Suaminya Tak Mampu Lakukan Ini

Studi terbaru juga menghubungkan jumlah sperma yang lebih rendah dengan masalah kesehatan pria, termasuk penyakit dan kematian dini.

Sayangnya, penelitian ini tidak menyelidiki penyebabnya.

Namun beberapa hal perlu menjadi catatan, seperti pengaruh lingkungan—termasuk bahan kimia pengganggu endokrin, serta menu makanan tidak sehat, merokok, dan tingkat obesitas yang meningkat.

Baca: Testis Pria Ini Membengkak Sepuluh Kali Ukuran Normal, untuk Urusan Seks Dokter Bilang Begini

Pola makan wajib diperhatikan, karena faktanya sebuah studi tahun 2015 dari Taiwan menemukan bahwa pria yang memiliki pola makan ala Barat yang tinggi konsumsi protein hewani, makanan olahan, lemak dan gula tinggi, mengalami penurunan konsentrasi sperma.

Sementara itu, konsumsi omega-3 bisa membantu sperma lebih berkualitas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved