Kisah Mistis Kolong Tengkorak Bekas Tambang Timah yang Minta Tumbal dan Kerbau di Kapal Keruk

Karena itu pula, tak heran muncul sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat.

Editor: Alza Munzi
omkicau.com
Suara burung kedasih dimitoskan sebagai pertanda akan ada orang yang meninggal atau sakit. 

Namun, apapun yang diceritakan pria itu, setidaknya mengharuskan kita waspada ketika berada di suatu tempat.

"Kalau kita bilang Kolong Tengkorak itu rawan, tapi airnya dangkal," ucapnya.

"Ya..kadang-kadang dalam di lautan malah nelayan enjoy saja. Tapi dangkal di kolong, malah membahayakan. Ya dunia ini kan penuh misteri," katanya penuh makna.

Suara hewan

Mitos terhadap suara hewan ataupun kedatangannya ke rumah Anda hingga saat ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Kepercayaan itu sebagai bukti betapa keragaman budaya yang sangat berharga sebagai warisan budaya leluhur kita.

Sayangnya, hewan-hewan yang dipercaya sebagai pembawa mitos sebagian sudah punah.

Hanya beberapa saja yang masih tersisa dan masih dipercaya sebagai hewan yang membawa mitos di kalangan masyarakat lokal.

1. Kedasih.

Sejenis burung berkicau tapi jarang sekali terlihat oleh kita.

Hanya suaranya saja terdengar sayup-sayup di atas ranting pohon tinggi.

Suara burung ini dipercaya sebagai mitos pertanda ada seseorang yang akan meninggal atau sakit keras di lokasi burung itu berbunyi.

2. Ciang-ciang.

Nama hewan ini bukan berasal dari Cina tapi dari tanah Sunda.

Sejenis belalang berukuran besar, sayapnya mirip dengan daun nangka.

Hewan ini dipercaya jika berbunyi menandakan ada karuhun (nenek moyang) kita yang bersedih.

Bunyinya pada saat akan turun hujan berbarengan dengan hembusan angin.

3. Kumbang badak bercula.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved