Berita Pangkalpinang
Tim Hukum Muhammadiyah Babel Beberkan Alasan Perdamaian antara Letda Jaka dan Ustaz Hasan Rumata
Dengan adanya perdamaian antara kedua belah pihak ini tidak menghapus pelanggaran yang melekat pada Letda Muhammad Jaka
Penulis: Adi Saputra | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Permasalahan yang terjadi antara Letda Muhammad Jaka dengan Ustadz Hasan Rumata telah diselesaikan dengan cara mediasi dan berujung perdamaian.
Permasalahan keduanya diselesaikan dengan cara damai ini diakui oleh Tim hukum Muhammadiyah Provinsi Bangka Belitung (Babel) Aldy Kurniawan.
"Betul bahwa semalam atas kesepakatan kedua belah pihak, telah dilaksanakan mediasi sekaligus perdamaian semalam bertempat di masjid muhajirin pada pukul 20.30 WIB," kata Aldy Kurniawan kepada Bangkapos.com, Kamis (8/8/2025) pagi.
Menurut Aldy, kenapa dilakukan perdamaian dalam permasalahan ini, tentu adanya kesepakatan antara kedua belah pihak dan tidak bisa hanya memutuskan sebelah pihak saja.
Padahal, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) ingin meneruskan persoalan ini ke ranah hukum pidana umum.
Akan tetapi, semua atas bimbingan ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Babel dan Ustad Hasan Rumata selaku korban.
"Terkait dengan kenapa pada akhirnya dilaksanakan proses perdamaian, sebetulnya sejujurnya kami AMM ingin meneruskan persoalan ini ke ranah hukum pidana umum," tegasnya.
"Namun, tentu kami tidak bisa memutuskan sepihak dari perspektif Tim Hukum ataupun AMM saja, karena kami bergerak sejauh ini sepenuhnya atas bimbingan dari Ayahanda Sahirman selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah serta Ayahanda Hasan Rumata selaku korban pada peristiwa pidana tersebut," ungkap Aldy.
Bahkan ditegaskan Aldy, dengan adanya perdamaian antara kedua belah pihak ini tidak menghapus pelanggaran yang melekat pada Letda Muhammad Jaka dalam penegakkan hukum internal.
"Atas perdamaian tersebut bukan berarti menghapuskan pelanggaran hukum yang melekat pada dirinya, kami akan tetap akan mengawal perkembangan penegakan hukuman internal dalam konteks penegakan disiplin sebagai anggota TNI terhadap saudara Letda Jaka," tegasnya.
Selain itu dirinya juga menjelaskan, dalam proses kebelakang sampai dengan terjadinya upaya perdamaian bukanlah tanpa pertimbangan tapi ada pertimbangan dari semua pihak termasuk adanya arahan dari ketua umum PP Muhammadiyah.
"Artinya dalam proses ke belakang sampai dengan terjadi upaya perdamaian bukanlah tanpa pertimbangan, bahkan pertimbangan tersebut di dasari pada arahan Ayahanda Haedar Nasir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah yang selalu memonitor perkembangan perkara yang mana menyampaikan bahwa harus diselesaikan baik-baik dengan cara-cara Muhammadiyah yang penuh dengan kesejukan serta dilakukan dengan guyub," sebut Aldy.
Terakhirnya, Aldy berharap ke depan peristiwa seperti ini tidak terulang lagi dan jangan sampai main hakim sendiri, khususnya terhadap masyarakat sipil apalagi kepada ulama yang dilakukan oleh anggota TNI aktif di Babel.
"Harapan kedepan kami mendorong dengan terjadi peristiwa ini berharap Letda Jaka serta anggota TNI lainnya, dimanapun berada agar tidak main hakim sendiri terhadap masyarakat sipil apalagi kepada ulama," harapnya.
"Karena setiap anggota TNI di Republik Indonesia ini harus menyadari, bahwa TNI merupakan lembaga yang sejarahnya lahir dari rahim rakyat, oleh karenanya jangan pernah sekali-kali menyakiti rakyat," ucap Aldya.
(Bangkapos.com/Adi Saputra).
IRT di Pasir Putih Jualan Narkoba di Rumahnya, Digeledah Polisi Ditemukan Bukti 6,39 gram Sabu |
![]() |
---|
Letda Muhammad Jaka Minta Maaf, Mengakui Salah Memukuli dan Berkata Kasar ke Ustadz Hasan Rumata |
![]() |
---|
Dapur Makan Bergizi Gratis Kedua di Bangka Belitung Segera Dibangun, Kapolda Letakkan Batu Pertama |
![]() |
---|
Rakorda Program Bangga Kencana 2025, Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Jadi Bagian Penting |
![]() |
---|
Gubernur Hidayat Dorong HIPMI Bangkitkan Ekonomi Babel, Investasi Rp20 Triliun Siap Masuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.