Ali Muharam Raup Omzet Rp 3 Miliar Setiap Bulan dari Camilan Makaroni Ngehe

Ali bercerita, sebelum memulai bisnis makaroni, dirinya banyak mengalami pasang surut menjalani kehidupan.

Editor: fitriadi
KOMPAS.com/PRAMDIA ARHANDO JULIANTO
Ali Muharam, pendiri usaha camilan unik Makaroni Ngehe di Meruya, Jakarta. 

Akan tetapi banyak pandangan sebelah mata dan keraguan tak membuat dirinya mundur, Ali pun semakin bersemangat, suatu waktu ada sekumpulan anak kecil yang mendatangi outlet Makaroni Ngehe pertama di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Bang jual apaan sih?,'' tiru Ali mengenang momen tersebut.

Menurut Ali saat itu dirinya memberikan sampel produk jualannya kepada anak-anak tersebut untuk mencicipi rasa Makaroni Ngehe.

"Setelah itu ada yang tanya berapa harganya, saya jawab ada yang Rp1.000 sampai Rp5.000 per bungkus, ternyata mereka kaget karena megira harganya mahal karena saya jual di toko dengan segala interior dan ciri khas Makaroni Ngehe," jelas Ali.

Ali menjelaskan, dari momen tersebutlah Makaroni Ngehe mulai dikenal masyarakat hingga tersebar melalui promosi mulut ke mulut dan pada tahun 2015, Ali memutuskan untuk bekerja sama dengan penyedia aplikasi transportasi online yang menyediakan layanan pesan antar makanan.

Menurutnya, meyakinkan konsumen terhadap produk yang dijual bukanlah hal mudah, perlu waktu dan usaha yang keras agar produknya mampu dikenal dan tak lupa menjaga kualitas rasa dengan melakukan quality control secara berkala.

"Dulu orang cuma lihat, foto, karena tempatnya memang mencolok, warnanya merah, pakai canopy merah, namanya Ngehe, tetapi lama-lama dikenal dan saya berani buka cabang," papar Ali.

Berbagai ragam rasa, dan menu di Makaroni Ngehe pun terus Ali kembangkan demi menjaga rasa setia konsumen terhadap produknya.

Untuk saat ini saja Makaroni Ngehe menjual mulai dari Makaroni Ngehe kering, makaroni basah, makaroni campur atau mix, bihun kering, makaroni basah dan bihun kering, otak-otak, dan mie kriuk.

 Kenapa diberi nama “Ngehe”

Ali Muharam, pemuda 31 tahun asal Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi sosok penting dibalik camilan yang tengah digemari generasi milenial yakni Makaroni Ngehe.

Unik memang namanya "Makaroni Ngehe".

Namun, menurut sang juru kunci bukanlah sekedar nama, tetapi memilki arti yang mendalam bagi dirinya, terutama mengenai perjalanan karir dan bisnisnya.

"Ngehe itu dari perjalanan hidup saya yang ngehe banget," ujar Ali saat berbincang dengan Kompas.com di kantor Makaroni Ngehe di Meruya, Jakarta Barat, Rabu (23/8/2017).

Ali bercerita, sebelum memulai bisnis makaroni, dirinya banyak mengalami pasang surut menjalani kehidupan.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved