Ramai Soal G 30S/PKI, Begini Jadinya Ketika Anak Jenderal Ahmad Yani dan DN Aidit Bertemu

Serta keturunan dari tokoh sipil seperti Syarifuddin Prawiranegara, HOS Tjokroaminoto, H Agus Salim, dan Yap Thiam Hien.

Editor: Alza Munzi
Net
Iklan Film G30S/PKI 

Antara lain Amelia Yani (putri Achmad Yani) dengan anak-anak tokoh yang berseberangan, seperti Sugiarto, Ferry Umar Dhani (putra Marsekal Umar Dhani), dan belakangan Ilham Aidit (anak DN Aidit).

Baca: Sampai ke Italia, Begini Gaya Pacaran Nikita Willy, Netizen Nyinyir Satu atau Dua Kamar Ya?

Ilham Aidit
Ilham Aidit (int)

Mereka mampu duduk semeja, tertawa bersama, berpelukan, dan saling menyemangati.

Suatu keadaan yang sungguh sulit dibayangkan terjadi di masa lalu.

Memaafkan dengan tulus memang gampang diucapkan, tapi sungguh bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan.

Namun, Amelia Yani merasa perlu melakukannya karena tidak ingin mewariskan dendam kepada anak cucunya sehingga mereka tumbuh menjadi pembenci.

“Tapi mereka tidak tahu yang dibenci itu apa. Marah tapi tidak tahu marah pada siapa,” tutur ibu dari seorang putra, Dimas Tjahyono Dradjat.

Amelia mengakui belum seluruh anggota keluarganya sanggup melakukan itu.

Seorang adiknya, hingga sekarang masih bergetar dan menangis jika berbicara masalah pembunuhan ayahnya.

“Semua tergantung kepekaan masing-masing. Saya menghormati sikap adik saya,” katanya.

Baca: Astaga, Istri Tonton Suami Berhubungan Badan dengan Gadis Tetangga, Tak Sekali Malah Berkali-kali

Anak DN Aidit Ilham Aidit (kanan) dan putri Jendral Achmad Yani Amelia Yani (tengah)
Anak DN Aidit, Ilham Aidit (kanan) dan putri Jendral Achmad Yani Amelia Yani (tengah) (intisari)

Sugiarto yang juga sempat mendapat pertanyaan dari keluarga soal keterlibatannya di FSAB, mengakui memang tidak mudah untuk melupakan kepedihan masa lalu.

Tapi karena menyadari bahwa semua ini adalah takdir dari Yang Maha Kuasa, ia dengan ikhlas bisa melakukannya.

“Saya tidak benci militer. Saya juga tidak ingin hidup ini tersiksa hanya karena dendam,” demikian prinsipnya.

Ia mengaku cukup bahagia jika FSAB bisa menjadi gerakan moral yang mampu mengajak semua berdamai, dan tidak perlu menuntut terlalu jauh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved