Tak Disangka, Asahan Alham, Sang Adik DN Aidit ini Bikin Status yang Bikin Gerah Warganet
Di antaranya adalah adiknya bernama Asahan Alham atau Asahan Aidit. Belakangan ini, dia membuat status di Facebook-nya, Asahan Alham, yang membuat...
Baca: Jadi Tersangka KPK, Bupati Kukar Rita Widyasari Ternyata Akan Terima Penghargaan ini Lho
Baca: Wanita Ini Rela Disuntik dengan Bakteri Berusia 3,5 Juta Tahun Demi Awet Muda, Hasilnya . . .
Sastra eksil Indonesia adalah kumpulan karya sastra karya para penulis Indonesia yang terasingkan dan terdampar, tak bisa atau tak dibolehkan pulang setelah peristiwa G30S/PKI.
Dia merupakan alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia hingga 1961.
Kemudian dia melanjutnya belajar di Moskow, Rusia, lulus pada 1966 dan memperoleh gelar Sarjana Penuh di bidang filologi.
Pada 1975 dia belajar bahasa dan sastra Vietnam di Universitas Hanoi dan pada 1978 mendapatkan gelar PhD-nya.
Baca: Tak Disangka, Ikeh 69 Jadi Trending Google Indonesia Hari Ini, Ternyata Ini Penyebabnya
Dia mulai menulis pada 1952, di antaranya pernah dimuat di majalah Waktu, Mimbar Indonesia, Sunday Courier dan di beberapa ruang kebudayaan surat kabar Jakarta pada tahun-tahun 50-an.
Selain menulis puisi, dia juga menulis prosa.
Puisi dan cerpennya lebih banyak di muat di media eksil, seperti majalah Arah, Arena dan Kreasi.
Baca: Angelina Jolie Tiba-tiba Berang Saat Disebut Nama Brad Pitt
Pada 1993, kumpulan sajaknya yang pertama, berjudul Perjalanan dan Rumah Baru diterbitkan oleh Stichting ISDM Culemborg, Belanda.
Kumpulan sajaknya, 23 Sajak Menangisi Viet Tri diterbitkan oleh Pustaka Jaya, Jakarta pada 1998.
Novel pertamanya, Perang dan Kembang, juga diterbitkan oleh Pustaka Jaya 2001.
Baca: Cerita Hantu Hidup Baru Dimakamkan,Tiba-tiba Pintu Rumah Diketuk, Ternyata Ini yang Terjadi