Fakta Pembacokan Penjual Bakso depan Kantor PT Timah, Awalnya Pelaku Dilarang Memungut Parkir
Ceceran darah segar masih memerah di lantai depan warung bakso Karno di Jalan Cut Nyak Din, meski sudah disiram dengan air, Senin (2/10) siang.
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Ceceran darah segar masih memerah di lantai depan warung bakso Karno di Jalan Cut Nyak Din, meski sudah disiram dengan air, Senin (2/10) siang. Warung tepatnya di depan Kantor PT Timah Tbk Pangkalpinang itu, tepat tengah hari kemarin menjadi lokasi penganiayaan berat (pembacokan).
Korbannya adalah Jahmir (32), yang bekerja di warung tersebut.
Sedangkan pelaku pembacokannya adalah seorang tukang parkir liar berinisial BD.
Kepolisian Resor Pangkalpinang yang mendapatkan informasi ini langsung menuju lokasi kejadian.
Petugas meminta sejumlah keterangan terkait kejadian yang sempat membuat perhatian pengunjung dan masyarakat sekitar.
Saksi kejadian yang juga pekerja di warung bakso, Wagino mengaku terkejut karena kejadian berlangsung cukup cepat saat para pekerja warung melayani pembelinya.
"Kejadiannya di depan kasir, saat itu korban tengah mengembalikan uang kembalian pembeli, tiba-tiba datang pelaku langsung mengayunkan senjata tajamnya, kayaknya celurit," jelas Wagino.
Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Timah Pangkalpinang menggunakan motor oleh warga setempat.
Jamhir terkena luka sabetan cukup dalam pada lengan bahu kanan serta luka pada jarinya.
Saat ini, tim medis masih melakukan pertolongan pada korban.
Dugaan awal penganiayaan ini karena ketersinggungan pelaku terkait permasalahan parkir kendaraan.
Hal ini membuat BD nekat melakukan penganiayaan pembacokan tersebut.
Memang terlihat di warung bakso tersebut karcis berupa pembayaran parkir kendaraan seharga Rp 1.000.
"Memang sebelumnya ada selisih paham masalah parkir. Kita sudah bayar sama Dishub untuk parkirnya perbulan, ada kuponnya di sini, mungkin tersinggung karena tidak disuruh mengambil uang parkir lagi jadi begini kejadiannya," kata Wagino.
Menurutnya, terduga pelaku sempat pulang dan datang lagi membawa senjata tajam jenis celurit.