Inilah 6 Fakta Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia, No 3 Potensi Babel, No 6 Paling Ditunggu
Selama ini pengembangan energi nuklir masih dalam tahap pro dan kontra. Inilah 6 Fakta tentang Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia
Penulis: Teddy Malaka | Editor: Teddy Malaka
Saat ini salah satu potensi nuklir dalam negeri ada di Bangka Belitung.
Menurut Arcandra di daerah tersebut memiliki luas pelamparan aluvial sekitar 400 ribu hektare (ha), sehingga potensi/sumberdaya: Thorium 120 ribu ton, Uranium 24 ribu ton, dan Unsur Tanah Jarang 7 juta ton.
Namun, menurut Arcandra masih perlu dibuktikan sebelum dikembangkan. “Hari ini kami koreksi. Yang ada bukan cadangan tapi potensi, kalau sudah
cadangan tingkatannya artinya ada kepastian di situ," kata dia seperti dikutip dari katadata.co.id.

Anggota DPR RI Asal Bangka Belitung yang juga anggota Komisi VII Sekaligus Ketua Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat Eko Wijaya, berpendapat peluang adanya pengembangan potensi nuklir di Indonesia Khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Potensi yang ada ini nantinya bisa menjadi pembangkit listrik jika memang memungkinkan.
Menurut Eko, selama ini pengembangan energi nuklir masih dalam tahap pro dan kontra. Seharusnya seluruh pihak bisa membedah secara komprehensif mengenai pengembangan potensi ini," kata Eko kepada bangkapos.com, Minggu (5/11/2017).
"Menurut pandangan saya, Ada beberapa aspek yang perlu dipenuhi sebelum mengembangkan nuklir. Pertama, mengenai cadangan. Saat ini salah satu potensi nuklir dalam negeri ada di Bangka Belitung. Di daerah ini memiliki luas pelamparan aluvial sekitar 400 ribu hektare (ha), sehingga potensi/sumberdaya: Thorium 120 ribu ton, Uranium 24 ribu ton, dan Unsur Tanah Jarang 7 juta ton," ujarnya.

4. Butuh Data Akurat.
Menurut Eko Wijaya, perlu diketahui secara pasti potensi yang dimiliki Bangka Belitung.
"Menurut pandangan saya, Ada beberapa aspek yang perlu dipenuhi sebelum mengembangkan nuklir. Pertama, mengenai cadangan. Saat ini salah satu potensi nuklir dalam negeri ada di Bangka Belitung. Di daerah ini memiliki luas pelamparan aluvial sekitar 400 ribu hektare (ha), sehingga potensi/sumberdaya: Thorium 120 ribu ton, Uranium 24 ribu ton, dan Unsur Tanah Jarang 7 juta ton," ujarnya.
Namun, menurut Eko masih perlu dibuktikan sebelum dikembangkan. “Kemarin Kementerian ESDM koreksi. Yang ada bukan cadangan tapi potensi, kalau sudah cadangan tingkatannya artinya ada kepastian di situ," kata Mereka.
5. Negara-negara yang Bangun PLTN
Ada beberapa aspek yang perlu dipenuhi sebelum mengembangkan nuklir.
Selain itu, perlu juga disiapkan teknologi. Salah satu teknologi yang sudah teruji terkait nuklir berasal dari Rusia. Meski begitu, hingga kini ada 447 PLTN beroperasi di 31 negara, dan 61 negara sedang konstruksi. erancis kapasitas terbesar yakni 75% bauran energi, sedangkan Cina paling aktif konstruksi.
Adapun, negara yang membangun PLTN seperti Uni Emirat Arab dengan kapasitas 4x1450 MW di 2018, Belarus 2x1200 MW (2018), Bangladesh 2x1200 MW (2023), Turki 4x1200 MW, 4x 1150 MW (2024). Mereka memerlukan waktu 10 tahun untuk mengoperasikan PLTN sejak diputuskan membangun nuklir.
"Berapa banyak technology provider yang mampu membangun PLTN? Sudah banyak, di dunia banyak sekali. Salah satu yang sudah datang ke kementerian adalah dari Rusia dan mereka pun sudah melakukan beberapa studi dan menyampaikan juga kira-kira ini biayanya berapa ya," tutur Arcandra.
