Kisah Fritz Christen, Sendirian Tewaskan 100 Prajurit dan Hancurkan 13 Tank Uni Soviet

Fritz sendirian sukses menewaskan lebih dari 100 prajurit dan menghancurkan 13 buah tank Uni Soviet

Editor: Iwan Satriawan
war history online
Fritz Christen 

Serpihan pohon dan logam berserakan di sekitar dia, sementara rekan-rekannya yang tewas atau terluka juga bergelimpangan.

Fritz tetap dalam posisi tiarap. Saat tembakan kemudian berhenti pria itu akhirnya bisa bernapas lega.

Namun, Fritz salah sangka, semuanya belum berkahir. Dia keumudian mendengar derap langkah kaki menuju ke arahnya. Mereka adalah pasukan infantri Uni Soviet.

Tak punya pilihan, Fritz melepaskan tembakan. Di luar dugaan, pasukan infantri Uni Soviet itu mundur, mungkin mengira banyak pasukan Jerman di tempat itu.

Saat hari mulai gelap, Fritz menanti serangan berikut tetapi tak ada lagi gerak maju pasukan Uni Soviet.

Dia kemudian menggunakan waktu untuk mengumpulkan amunisi yang tercecer dan menumpuknya di parit persembunyian.

Fritz juga berusaha mencari makanan dan air, tetapi dia tak mendapatkannya.

Dia juga berusaha tidur tetapi suara tembakan sporadis berulang kali membuatnya harus terjaga.

Pagi harinya, sejumlah tank Uni Soviet melepaskan tembakan. Fritz balas menembak dan melumpuh tujuh tank yang membuat sisanya mundur.

Sepanjang siang tak ada suara tembakan di hutan itu. Tembak menembak kembali berlangsung di malam hari.

Alhasil, Fritz harus pontang-panting ke beberapa posisi untuk mengoperasikan berbagai jenis senapan yang tersisa.

Satu saat, Fritz berhasil membongkar senapan anti-tanknya. Dia kemudian menyeret senjata berat itu beberapa meter, mengganjalnya dengan kayu lalu menembaki tank yang datang.

Dia terus melakukan itu hingga hari berikutnya, meski di tengah rasa lapan dan haus serta dinginnya cuaca.

Pada 27 Desember, Fritz tahu dia tak mungkin lagi bertahan. Amunisinya sudah habis, yang tersisa hanyalah sepucuk pistol yang diambilnya dari jenazah seorang pria.

Sepanjang pagi, suasana tenang tak ada tembakan. Namun, semua berubah di tengah hari ketika pasukan yang lebih besar bergerak menuju ke arahnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved