Jarang Diketahui Banyak Orang, Jaran Goyang Ternyata Mantra Pengasihan! Beginilah Kisah Sebenarnya
"Sayangnya saya sudah tidak pernah bertemu lagi dengan mereka." "Kabar terakhir saya dengar mereka menikah. Itu pasangan yang pertama ..."
"Akhirnya sang pria merapalkan mantra jaran Goyang lalu melempar bunga kepada sang gadis hingga dia jatuh cinta dan tergila-gila pada sang pria," cerita Slamet Menur.
Menurutnya, tari tersebut muncul dari fenomena mantra Jaran Goyang yang tumbuh subur di kalangan masyarakat Suku Osing saat itu.
Baca: BNPB: Satelit Aura NASA Temukan Konsentrasi Senyawa Beracun di Langit Bali

Baca: Akhirnya, Umi Pipik Muncul ke Publik, Begini Kabarnya Sekarang
Tarian tersebut sempat dipentaskan di luar Kota Banyuwangi beberapa kali oleh LKN kemudian disempurnakan kembali gerakannya oleh pencipta tari Banyuwangi Sumitro Hadi dan dikembangkan oleh pencipta tari Subari Sofyan.
"Pada tahun 1966, saya sudah jadi pelatih tari termasuk yang melatih Darji dan Parmi."
"Sayangnya saya sudah tidak pernah bertemu lagi dengan mereka."
Baca: Viral di Media Sosial, Celana Ayam Goreng Ini Lagi Trend
"Kabar terakhir saya dengar mereka menikah. Itu pasangan yang pertama kali menarikan tari Jaran Goyang," kata Slamet Menur.
Hingga saat ini, mantra Jaran Goyang yang menjadi bagian dari sastra lisan masih memiliki fungsi sosial di lingkungan masyarakat Banyuwangi khususnya Suku Osing.
Baca: Bukan Sekadar Pemanis, Ternyata Inilah 8 Kegunaan Gula yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Termasuk juga tari Jaran Goyang yang masih sering ditampilkan di pementasan kesenian di Kabupaten Banyuwangi.
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Jaran Goyang dari Mantra hingga Menjadi Tari dan Lagu