Puntung Rokok dan Sendok Garpu Jadi Kode dan Bahasa Isyarat Gigolo
Target gigolo ini bukan sembarangan orang, biasanya incaran mereka adalah para tante kesepian.
Penulis: Teddy Malaka | Editor: Teddy Malaka
Ia mengaku bahwa klien yang pernah ditanganinya paling muda berusia 24 tahun.
Sementara itu, klien paling tua yang pernah mendapat jasanya adalah seorang wanita berusia 60 tahun.

Dalam melayani para kliennya, ia mematok tarif Rp 1,7 juta.
Kemudian, apabila tambah, ia akan meminta tambahan bayaran mulai dari Rp 178 ribu hingga Rp 534 ribu.
Ia tengah menjalani pekerjaan di dunia lendir ini sejak dua tahun terakhir.
Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan bahwa ia memutuskan untuk menjadi seorang gigolo setelah ia melihat sebuah film dokumenter yang bercerita tentang seorang gigolo.
Namun, ia menegaskan bahwa pekerja seks bukan hanya sekadar seks. Menjadi gigolo kadang hanya sebatas urusan bisnis.
Terkadang, beberapa pelanggan hanya ingin ditemani ke sebuah konferensi atau sebuah acara.
Para pelanggan tersebut tidak menginginkan untuk berhubungan badan. Dalam sehari, setidaknya ia melayani 5 klien.
Di Inggris, pekerja seksual memang dilegalkan oleh pemerintah, sepanjang pelakunya berusia lebih dari 18 tahun.
Meskipun angka pastinya sulit terungkap, tetapi sampai 2015, diperkirakan ada lebih dari 72 ribu pekerja seks di Inggris.
Dari jumlah tersebut, 88 persen berjenis kelamin wanita dan 6 persen pria. Sementara itu, 4 persen lainnya diduduki oleh para transgender.
Ketika ditanya mengenai teman dan keluarganya, pria yang memilih untuk dipanggil "pria ebony" ini menjawab bahwa mereka tidak tahu.
Padahal, ia mengatakan bahwa ia akan terus bekerja di industri lendir ini sampai rentang waktu yang belum diketahui. (*)