Hunting Foto di Bebatuan dan Karang Pantai Pulau Tiga BIO, Asik dan Keren Lho!

Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari/Putrie Agusti Saleha

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sepadan Pantai Airantu-Bedukang Desa Deniang Kecamatan Riausilip Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyimpan segudang kekayaan.

Keperawanan laut dan pantai ini tak bisa diremehkan. Perairan yang belum terjamah tambang laut itu, patut dipuji dan dilindungi.

Baca: Menikmati Dua Sensasi Saat Berlibur di Leebong Island Belitung

Selain panorama pantai yang indah, kawasan tersebut juga memiliki berbagai kisah.

Mulai dari Pulau Simbang, Pulau Tiga hingga keberadaan sejumlah bangunan berarsitektur seni, Bangka Island Outdoor (BIO), bukti kejayaan perusahaan tambang timah, tempo dulu.

Sementara angin berhembus kencang diiringi deburan ombak saling berkejaran satu sama lain, berlomba-lomba mencapai bibir pantai.

Udara panas menyengat, khas suasana pantai menyambut kedatangan para wisatawan.

Pantai berjarak sekitar 45 km dari Kota Pangkalpinang, Ibukota Provinsi Babel ini menawarkan panorama bertaburkan batu-batu granit berukuran besar dan kecil di bibir pantai.

Baca: Asiknya Bersantai di Pantai Kelisut dan Batu Belimbing Toboali di Akhir Libur Panjang

Setelah melintasi jalan aspal, para pengunjung harus menempuh jalanan sedikit berbatuan, hingga akhirnya tiba di tepi pantai.

Kali ini, Tim redaksi Bangka Pos Group mencoba menguak lebih jauh bukti keindahan kedua pantai ini, Kamis (15/2/2018).

Pantai pertama yang dikunjungi yaitu Pantai Bedukang.

Sebelum tiba di pantai itu, tim redaksi dan pengunjung lainnya disambut hamparan padang ilalang bak persawahan luas membentang.

Ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para phografer.

Belum lagi barisan pohon kelapa yang melambai-lambai seolah penyejuk hati bagi setiap mereka yang datang.

Persis di seberang lautan, terlihat jelas sebuah pulau menjulang tinggi bernama Pulau Simbang.

Baca: Pantai Siangau, Surganya Pantai di Bagian Barat Pulau Bangka

Sesuai namanya, pulau ini merupakan sarang atau habitat perkembang-biakan populasi Burung Simbang, yang juga mulai langka.

Sedangkan tepat bersebelahan dengan Pantai Bedukang, dinamakan Pantai BIO Airantu, lokasi kedua yang didatangi.

Panorama pantai ini juga tak kalah menariknya. Dihiasi populasi pohon kelapa dan hutan kayu nan lebat, BIO Airantu menawarkan panorama rileks bagi pengunjungnya.

Di pantai ini juga terlihat karang yang menyembul diantara tiga pulau, yang kemudian dinamakan Pantai Pulau Tiga BIO Airantu.

"Pemandangannya instagramable banget, yang suka upload foto atau hunting-hunting gitu pasti suka deh foto disini" kata Adelina (22), gadis asal Pulau Belitung yang akrab disapa Adel, saat berkunjung di kawasan ini, Kamis (15/2/2018).

Tak lama berselang, sebuah perahu kecil merapat di tepian pantai itu.

Baca: Pengunjung Pun Betah Berlama-lama di Pantai Batu Rakit Muntok

Dua orang dari perahu menapakan kakinya di hamparan pasir, lalu bergegas turun dari perahu sambil menenteng fiber kecil berisi berbagai jenis ikan hasil tangkapan.

Satu dari nelayan ini bernama Umar (60).

"Kondisi gelombang cukup tinggi, hasil pancing tak seberapa," kata Umar, menunjukan Ikan Telang, dan beberapa jenis ikan lainnya, hasil memancing.

Umar mengakui, hampir setiap pekan, selalu ramai pengunjung yang datang.

Pengunjung sering berlibur untuk menikmati indahnya pantai, pagi dan sore hari.

"Kalau ini namanya Pantai Pulau Tiga, karena ada tiga pulau di seberang, dekat pantai sebelah sana," katanya.

Kepala Desa (Kades) Deniang, Yuliarno kepada Bangka Pos Groups, Sabtu (17/2/2018) menyatakan, kedua pantai yang dimaksud merupakan wilayah binaannya.

"Pantai Bedukang masuk Dusun Bedukang, sedangkan Pantai BIO Pulau Tiga masuk Dusun Airantu. Kedua dusun itu merupakan bagian dari Desa Deniang," katanya.

Mengingat ramainya pengunjung yang datang, Yuliarno bersama aparat desa-dusun terkait berencana mengembangkan kawasan wisata ini menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

"Apalagi mulai banyak yang snorkeling, menyelam melihat karang yang masih bagus. Sehingga rencananya, pantai ini mau kita kelola menjadi wisata maju. Pihak desa bekerja sama dengan kelompok sadar wisata (Pok Darwis), karang taruna dan nelayan lokal, rencananya akan mulai mengelola kawasan itu demi memanjakan para pengunjung," kata Yuliarno. (*)

Follow akun instagram Bangka Pos: