Lagi Heboh 'Alay', Ini Kisah Para Penonton Bayaran, Ternyata Ada Jenjang Kariernya

Para penonton acara di berbagai program televisi tidak datang dengan sendirinya. Mereka dikelola koordinator profesional yang mencari nafkah

Editor: Evan Saputra
Line
Penonton Bayaran 

Cukup untuk hidup 

Dari waktu ke waktu, bukannya menyusut, jumlah agensi yang ada justru bertambah banyak. Setidaknya hal itu membuktikan bahwa ladang pengelolaan pemeriah acara bisa untuk sandaran hidup. Padahal, dulu, Mas Har sempat ragu untuk menyeriusi usahanya. 

Untunglah, teman-temannya yang lebih dulu sukses di bidang hiburan, seperti Akrie, Parto, dan Eko Patrio tak pernah berhenti menyemangatinya. 

“Udah, loe bisa hidup di sini. Banyak kerjaan, kok. Tapi jangan kaki satu. Loe harus nyemplung, mengabdi, dan loyal,” kata Mas Har menirukan ucapan salah satu personel Patrio. 

Seperti juga pekerjaan-pekerjaan lain, kunci utama menggeluti bidang ini adalah kemauan bekerja keras. “Kerja keras dulu, setelah itu baru bisa dinikmati hasilnya,” tegas Mas Har. 

Setali tiga uang dengan Rina. Baginya, pekerjaan ini jauh lebih menjanjikan daripada sekadar hanya jadi penonton

Sampai kapan profesi ini akan ada? Rasanya, selama masih ada banyak stasiun televisi yang membutuhkan penonton untuk meramaikan program mereka, profesi ini masih akan terus hidup. 

“Selama masih ada permintaan dari pihak TV, saya sih bakal terus kerja begini,” kata Mas Har santai. 

Dari alay bisa jadi artis 

Jarang ada yang menduga bahwa  profesi sebagai penonton bayaran juga memiliki jenjang karier. Kemungkinan untuk “naik kelas” itu ada. Asal, si penonton rajin, disiplin, dan profesional. 

Seperti Ponima Sari. Awalnya, dia sekadar penonton, mengikuti banyak acara di bawah Harsono Management. Namun, kini posisinya adalah motor penggerak para penonton Dahsyat. Sari sendiri lebih senang menyebut dirinya leader. 

Setiap agensi pasti memiliki motor penggerak. Tugas mereka adalah menggerakkan penonton untuk lebih ramai, ekspresif, dan bersemangat. 

Dari motor penggerak, mereka punya kesempatan untuk menjadi pelawak, figuran sinetron, hingga model iklan. Itu pun jika tidak menyia-nyiakan kesempatan casting di mana-mana. 

Sari mengakui, berkat Dahsyat, dia bisa kenal dengan Olga Syahputra. Dari kenal-kenal itu, dia sering diajak syuting untuk program pribadi Olga, Catatan Si Olga di ANTV. 

Sumber: Intisari
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved