Kenali Karakter Pembunuh Berantai, Ryan Jombang Romantis tapi Bisa Berubah Jadi Bengis

Nama Ryan, setidaknya di Indonesia, akan dikenang sama kejam dan sama jahatnya dengan Jack the Ripper,para pembunuh berantai dunia.

Editor: fitriadi
Intisari-online
Ryan Jombang 

Istilah ini lantas dibakukan oleh National Institute of Justice (NIJ - Amerika Serikat) pada 1988. 

“Dua atau lebih pembunuhan yang dilakukan pada kesempatan berbeda, biasanya (tidak selalu) pelakunya seorang diri. Rentang waktunya bisa dalam hitungan jam atau hitungan tahun. Bukti-bukti di lapangan menunjukkan, pembunuhan dilakukan dengan sadis.” 

Begitu kira-kira definisi pembunuh berantai menurut NIJ. 

Mau definisi yang lebih sempit, Steve Egger punya. Ia menyebut enam ciri yang mesti ada dalam setiap pembunuhan berantai:

Baca: Hai Ladies, Pikirkan Dulu Sebelum Menikah dengan 5 Tipe Cowok Seperti Ini

(1) minimal ada dua pembunuhan 

(2) pembunuh dan korbannya tidak punya kaitan persaudaraan/keakraban 

(3) terjadi tidak dalam waktu bersamaan 

(4) lokasi pembunuhan tidak sama

(5) ada kesamaan tertentu yang memper satukan para korban 

(6) alasan membunuh bukan harta benda, tapi penghargaan diri atau fantasi. 

Tak identik dengan perilaku seks 

Data lain yang dikumpulkan Hickey (1997) menunjukkan, umur rata-rata si pelaku saat melakukan pembunuhan pertama adalah 27,5 tahun. 

Sementara penelitian lain menemukan cuma 5% pembunuhan dilakukan perempuan. Sebaliknya, korban terbanyak justru wanita, sisanya anak-anak dan pekerja seks komersial.

Belum ditemukan penelitian yang secara langsung menghubungkan perilaku seks tertentu (homoseksual misalnya) dengan para pembunuh berantai. 

Sumber: Intisari
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved