Pengakuan Seorang Wanita yang Melihat Kesaktian Soeharto dan Pantangannya
Pada 1984, Hj Baiq Hartini membuka warung kecil di Kuta, Bali.Perempuan kelahiran Lombok 1956 itu berjualan ayam Taliwang
Selanjutnya, setelah Baiq membuka restoran ayam bakar Taliwang di kawasan Tebet Jakarta, tahun 1992, setiap kali di Istana ada acara, ia selalu dilibatkan.
Dari seringnya diundang memasak ke Istana, Ayam Bakar Taliwang Bersaudara jadi dikenal luas di Jakarta.
“Apalagi setelah para ajudan memperkenalkan saya langsung ke Pak Harto dan Ibu Tien, yang tak segan-segan mengenalkan saya juga ke para tamu.”
Pada peringatan HUT ke-50 RI tahun 1995, Baiq juga diundang masak ke Istana.
“Saya tak menyangka, itulah terakhir kali saya bersalaman dengan Ibu Tien, sebelum beliau wafat.”

2.000 pusaka dan 200 paranormal
Meninggalnya sang istri pada 28 April 1996, konon, meredupkan aura kekuasaan Pak Harto alias Soeharto.
Bahkan, saat tampil di muka umum, ia tampak renta, tanpa cahaya.
Sesekali, matanya terkadang menerawang.
Ketiadaan pendamping, tempatnya berbagi, meronggakan kekosongan dalam hidupnya.
Kalangan spiritualis memprediksi, wahyu keprabon telah pergi darinya.
Sebab, sehari sebelum Ibu Tien wafat, konon, masyarakat Surakarta melihat seberkas cahaya hijau berbentuk ular naga, melesat terbang dari Keraton Mangkunegaran.
Tak masuk akal memang, menghubungkan hal itu dengan karier seorang presiden.
Namun, langkah politik Soeharto, setelah kepergian istrinya, sungguh di luar kendali.
Cara melibas lawan politiknya terkesan vulgar dan transparan.