Kisah Istri Malas, Tak Ada Makanan di Meja, Rumah Bak Kapal Pecah, tapi Justru Bikin Suami Menangis

Kisah yang ditulis pengguna Facebook Nita ini mengajak agar suami berperilaku baik dengan istrinya.

Editor: fitriadi
brilio.net
Ilustrasi rumah berantakan seperti kapal pecah 

"Apa ada yang mengurus itu semua jika istrimu hanya diam di rumah?"

"jJika kamu bisa memilih apa kamu mau menjadi seorang istri yang hanya 'diam' di rumah?"

"Ibu rasa istrimu juga bisa mencari uang pergi ke kantor, bekerja dan pulang sore, tapi apa kamu bisa 'diam' di rumah seperti istrimu yang kamu anggap hanya diam di rumah?"

"Jangankan 24 jam mengurus anak, 10 menit saja disuruh nemenin anak main sebentar kamu nggak betah karena anakmu bandel, kamu capek kejar sana kejar sini, lalu apa kamu masih menganggap istrimu itu hanya diam di rumah?"

"Apa istrimu tidak pantas untuk mengeluh capek walau hanya sekali saja?"

"Apa hanya kamu yang lelah?"

"Dan apa sekarang kamu mau bertanya kenapa istrimu sudah tidak secantik dulu?"

"Apa kamu mau bertanya juga kenapa payudara istrimu kendor?

"Apa kamu mau bertanya juga kanapa istrimu nggak pernah dandan?"

"Knp istrimu nggak secantik wanita-wanita di luar sana?"

"Biar ibu kasih tau..."

"Jangan pernah kamu bandingkan kecantikan istrimu dengan wanita muda di luar sana, karena istrimu sudah mengorbankan seluruh jiwa raganya untuk mengabdi padamu."

"Jangan pernah bandingkan payudara istrimu dengan payudara wanita muda di luar sana yang masih kencang tegak menantang."

"Karena istrimu rela bentuk badannya berubah demi anak-anakmu mendapatkan ASI yg manfaatnya tidak bisa kau beli dengan uang sebanyak apa pun." 

"Jangan pernah kamu bandingkan istrimu dengan wanita muda di luar sana yang terawat."

"Karena istrimu sudah menumpahkan segala waktunya untuk merawat anak-anakmu dan mengurus rumah tanggamu, jangankan ke salon, pakai lipstik saja boro-boro, harga lipstik mahal."

"Cukup untuk beli susu anak."

"Pas mau dandan anakmu menjerit karena jatuh dari atas meja, entah apa yang dilakukan anakmu di atas meja, semua di panjat nya, lemari, kulkas, dll."

"kamu pikir istrimu sempat bergaya dan bagaimana dengan kamu?"

"Apa kamu pernah berinisiatif menjaga anakmu sebentar agar istrimu bisa ke salon melakukan perawatan?"

"Atau apa kamu mau sekedar membantunya menjemurkan kain saat pinggangnya sudah serasa hampir patah habis nyuci segerobak?"

"Dan apa pernah kamu tanya dia sudah makan tau belum?"

"Dia capek perlu dipijit atau tidak?"

"Hanya dia yang bertanya seperti itu padamu, walaupun dia ingin sekali kamu tanya demikian."

Adam tertegun, terdiam sambil melihat kedua anak nya yang dalam waktu sebentar sudah berhasil membuat rumah nenek mereka menjadi lapangan bola.

Semua benda berjatuhan terkena tendangan bola, karena tidak ada yang mengawasi selama Ibu menasehati Adam.

Dia baru sadar bahwa jerih payah seorang istri tak bisa dibayar dengan apapun, perjuangan seorang istri tak tergantikan oleh apapun.

Tak ada yang mampu setegar dan sehebat seorg istri.

Air matanya hampir menetes jika teringat saat dia pulang kantor, dia membangunkan istrinya yang baru terlelap untuk membuatkan secangkir teh.

Walaupun mungkin istrinya lelah dan mengantuk, dia tetap bangun dengan ceria dan membuatkan teh untuk suaminya yang tidak tahu kelelahannya. 

Adam ingin kembali ke rumah untuk meminta maaf kepada istrinya dan saat dia membuka pintu.

Dia melihat istri nya sudah ada di depan pintu dan langsung memeluknya.

Istrinya juga menangis...

"Maafkan aku sayang..." kata Adam sambil menangis. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)

Baca: Pusing Jadi Jomblo, Nikahi Aja Wanita 6 Negara Ini, Cantik, Kaya, Dibayar Pula

Baca: Anak Artis Ini Dipulangkan Dalam Kondisi Begini Setelah Dibawa Kabur Suami ke Rumah Istri Baru

Baca: Jangan Anggap Remeh Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur, Ikuti Petunjuk Nabi Muhammad SAW

Yuk follow instagram Bangka Pos!

//

//

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved