1.300 Pilot Garuda Indonesia Ancam Mogok, Ombudsman Khawatir Berimbas Arus Mudik
Sebanyak 1.300 pilot dan lima ribu kru maskapai Garuda Indonesia mengancam akan melakukan aksi
Menurut Bintang, contohnya adalah pergeseran jam kerja ketika ramadan tahun 2017.
Sementara itu, ada juga pemotongan hak, melalui dihilangkannya kenaikan gaji berkala per tahun.
Bintang mengatakan jika pihak manajemen beralasan efisiensi.
Hal itu semakin diperparah dengan pengurangan jam terbang para pilot, yang secara otomatis juga mengurangi penghasilan mereka.
Kebijakan lain yang menjadi polemik adalah penggantuan sistem operasi maskapai menggunakan Sabre.
Menurut Bintang, selayaknya, harus ada masa transisi, tapi pada justru sebaliknya.
"Seharusnya ada masa transisi tiga bulan, sistem yang lama menempel sama sistem yang baru.
Tapi, perusahaan kekeuh minta enam hari saja, dampaknya ya pas erupsi Gunung Agung itu, kacau semua, seakan-akan tidak ada kru dan pesawat. Padahal ada, tapi sistemnya yang enggak beres," sambung Bintang.
Diketahui, Sabre merupakan sebuah teknologi yang mendukung operasi end to end dan operasi bisnis.
Sabre dianggap mampu meningkatkan pelacakan pada pesawat Garuda, termasuk kontrol pada gangunggan, penjegahan, hingga manajemen operasi kru.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)