Nama Geng hingga Ciri Tato di Tubuh, 7 Fakta Jaringan Penjahat Jalanan di Indonesia
Beberapa waktu yang lalu, viral kabar nasib malang yang menimpa seorang wanita.
Ternyata, jaringan pembegalan tidak hanya dilakukan oleh geng 'Bad Boys' saja.
Tetapi ada beberapa geng lain yang punya kode nama yang tak terkirakan sebelumnya.
Dari serangkaian penyelidikan, polisi mengungkap sejumlah kelompok penjahat jalanan yang terkait dengan aksi tersebut, mulai dari geng " tenda oranye", geng " burung hantu", geng "sapu bersih", hingga yang terbaru, kelompok jambret yang menamakan diri mereka geng "bad boys".
Baca: Fitri Tropica Bagikan Pengalaman Pertama Kali Berhijab, Sempat Takut dan Was-was
2. Polisi temukan pola serangan para penjahat jalanan
Sepak terjang geng-geng kejahatan ini di Ibu Kota dan perkotaan lainnya sudah mulai terlihat sama polanya.
Hal itu disampaikan dalam kutipan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi.
Misalnya saja sindikat berjuluk tenda oranye yang memakai modus penjambretan tas dengan satu sepeda motor atau lebih.
Dan ada yang dilakukan pada malam hari juga siang hari, dengan pola tempat yang menyebar dan berbeda-beda.
3. Mereka punya ciri khas tato yang berbeda di bagian tubuhnya
Dikutip dari Kompas.com, Geng kejahatan jalanan berjuluk 'Bad Boys' mempunyai ciri-ciri khusus yang melekat di tubuh anggotanya.
Seperti apa ciri-cirinya? Kapolsek Cilincing Kompol Ali Zusron menyebut, setiap anggota 'Bad Boys' mempunyai tato bertuliskan nama kelompok tersebut di bagian tubuh mereka.
"Ya, ciri khasnya dia ini ada tato lah itu, itu saja ciri khasnya. Tatonya biasanya ada di leher dan ada di kaki," kata Ali, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/7/2018).
Baca: Begini Respon Citra Kirana Saat Diajak Nyusul Menikah oleh Ali Syakieb
Lebih lanjut, Ali memperkirakan, kelompok tersebut mempunyai anggota sekira 20 orang yang didominasi oleh anak-anak muda berusia 20-30 tahun.
Ali berharap, sudah tidak ada lagi anggota 'Bad Boys' yang beroperasi di wilayah Jakarta Utara selepas kematian RS, pimpinan 'Bad Boys' yang ditembak mati polisi Rabu (11/7/2018).
"Mudah-mudahan sudah habis. Tetapi, mereka itu setelah divonis, keluar lapas, dia melakukan (kejahatan) lagi. Jadi, residivis dia," kata Ali. (Kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/begal_20180713_010028.jpg)