5 Fakta Gugurnya 2 Anggota TNI ditembak OPM di Papua saat Salurkan Bantuan
Dua prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) gugur ditembak kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB)
Keduanya ditemukan sudah tergeletak tak bernyawa di Jembatan Tingginambut dengan luka tembak dan hujaman anak panah di tubuh mereka.
Sementara itu, Pangdam 17 Cenderawasih Mayjen TNI George E Supit menyayangkan kejadian tersebut.
"Mereka tidak menghargai saudara-saudaranya sendiri. Jelas kelompok itu bukan representasi orang Papua," kata George, Minggu (19/8/2018).
Baca: Belum Saja Menikah, Baim Wong Buat Paula Menangis Ternyata Ini Penyebabnya
3. Pangdam 17 Cenderawasih instruksikan jajarannya untuk waspada dan kejar pelaku
Pangdam 17 Cenderawasih Mayjen TNI George E Supit memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap pos pasca-gugurnya dua prajurit TNI di Kampung Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua.
Pangdam juga telah memerintahkan jajarannya untuk mengejar Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata KKSB (TPNPB/OPM) yang berbasis di hutan pedalaman Papua
Sementara itu, insiden yang menewaskan 2 prajurit TNI di Kampung Tingginambut tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas masyarakat Papua.
"Insiden tadi terjadi di wilayah yang cukup jauh dari pusat kegiatan masyarakat. Tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat Papua," kata George dalam rilis resminya, Minggu (19/8/2018).
Baca: Wanita Ini Ungkap Cinta Segitiga Artis Top di Indonesia, Satunya Penyanyi dan Sudah Nikah Siri
4. Kronologi penghadangan KKSB
Awal kejadiannya ialah saat Letda Amran dan Pratu Fredi hendak salurkan bantuan bahan makanan kepada anak-anak usia sekolah di Kampung Tingginambut.
Jarak antara Pos dan lokasi yang dituju adalah 1 kilometer.
Lantas keduanya bergerak menuju tempat yang dimaksud pada pukul 13.30 WIT.
Baru setengah jam perjalanan, Koramil Tingginambut mendapat laporan dari warga jika kedua anggota TNI tersebut dihadang oleh KSSB anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Lokasi penghadangan diketahui di Jembatan Tingginambut.
Mengetahui hal itu, Anggota Koramil dan Satgas Pamrahwan bergerak secepat mungki ke lokasi penghadangan.