Teriakan Allahuakbar Mengiringi Mobil PNS Pangkalpinang Tabrak Jembatan Emas hingga 2 Tewas

Detik-detik Sodriyanto (44) dan Lia Meilawati (23) menghadapi maut begitu menegangkan.

Editor: Alza Munzi
Istimewa
Kondisi Alfira Oktaviani yang belum sadarkan diri saat didatangi oleh Penyidik Unit Laka Satlantas Polres Bangka, Minggu (23/9/2018). 

BANGKAPOS.COM - Dua orang meninggal dan dua lainnya dirawat di rumah sakit usai mengalami musibah di Jembatan Emas Provinsi Kepulauan Babel, Sabtu (22/9/2018) lalu.

Akhirnya penyebab kecelakaan tersebut terungkap dari korban yang masih hidup.

Ternyata saat itu, sang sopir yang menjadi korban meninggal sudah mengetahui jembatan dalam posisi terangkat.

Namun nahas kakinya keram sehingga tak bisa mengerem lagi.

Mobil terjun bebas dan menabrak beton jembatan sebelum jatuh ke bawah.

------------

Detik-detik Sodriyanto (44) dan Lia Meilawati (23) menghadapi maut begitu menegangkan.

Saksi mata, Adel (20), menyebut laju kendaraan yang mereka tumpangi 120 Km/jam, menerobos pintu pembatas Jembatan Emas Airanyir Merawang Bangka, hingga akhirnya terjun bebas ke dasar jurang setinggi 20 meter.

"Seingetku terakhir, mobil 120 (kecepatan 120 KM/jam), aku langsung pegangan tangan sama temanku (korban lain dalam mobil CRV)," kata Adel (20), saat dimintai keterangan oleh Penyidik Satlantas Polres Bangka, dalam posisi masih terbaring di Rumah Sakit Provinsi (RSUP) di Airanyir Merawang Bangka, Minggu (23/9/2018).

Sesekali meringis menahan sakit, perempuan yang berdomisili di Desa Padang Baru Kecamatan Pangkalanbaru Bangka Tengah

itu, saat memberikan keterangan kepada Penyidik Satlantas Polres Bangka, mengaku masih ingat semuanya.

Penyidik Satlantas sempat bertanya kenapa mobil CRV yang ditumpangi korban sampai ngebut?

"Kita disuruh bos buru-buru ke mess, dia (korban lainnya) mau ketemu pacarnya, temanku yang satu lagi. Lalu aku masih inget, yang cowok ini (sopir) ngomong, jembatan ini terbuka lagi (tutup tidak bisa dilewati)," kata Adel menyebut, Sodriyanto, sopir Honda CRV yang mereka tumpangi, mengeluh karena pintu jembatan mulai terangkat, padahal mereka buru-buru mau melewati jembatan tersebut.

Rupanya, Sopir Honda CRV, Sodriyanto tak mampu mengurangi laju kendaraan sehingga menabrak pintu jembatan, dan mereka terjun bebas bersama mobil ke dasar jurang, bawah Jembatan Emas Airanyir.

Adel menduga, sopir bernama Sodriyanto tak sempat menginjak pedal rem karena kakinya tiba-tiba kram, saat posisi sudah terlalu dekat pintu penghalang jembatan ini.

"Dia (sopir) ngomong aduh...aduh..kaki...kayaknya kakinya (kaki sopir) kram, dia kan habis berendam. Aduh kaki.. aduh kaki.. Allahu Akbar," kenang Adel, mengingat teriakan Allahu Akbar mengiringi mereka saat terjun bebas ke dasar jurang, malam itu. 

Saat memberikan penjelasan ke Penyidik Satlantas, Adel begitu traumatis.

Baca: 20 Tahun Dinikahi Sule, Lina Tak Puas Tapi Malah Pilih Pria Ini, Ternyata Ini Kerjanya di AS

Baca: Tak Diakui Anak Sampai Mati Oleh Ibunya, Eza Gionino Tetap Rayakan Pernikahannya

Evakuasi yang dilakukan petugas Tim SAR. Foto diambil dari kiriman grup WA
Evakuasi yang dilakukan petugas Tim SAR. Foto diambil dari kiriman grup WA (Istimewa/grup WA)

Sesekali ia menggeleng-gelengkan kepala, diam sejenak, kemudian dalam kondisi terbaring di ranjang medis, ia berusaha melanjutkan cerita pada polisi.

"Berarti dia (sopir) sudah tahu kalau jembatan sudah naik (tutup)," tanya seorang Penyidik Sanbalabtas Polres Bangka, mencoba menggali informasi lebih dalam. "Ya, ..dia (sopir) sudah tau, karena sempat kita ngobrol jembatannya kayak gini lagi (tutup)," jawab Adel begitu pasti.

"Kalian dari mana (sebelum kejadian)..? " kata Penyidik Satlantas Polres Bangka, melanjutkan pertanyaan.

"Kami dari Pantai Tikus (Sungailiat). Awalnya cowoknya itu (sopir) mau ke Pantai Batubedaun (Sungailiat) main jetsky, tapi nggak ada, lalu pindah ke Pantai Tongaci (Sungailiat) nggak ada juga, akhirnya dapat di Pantai Tikus(Sungailiat). Jam enam (sore) kita jalan (pulang) dari sana (Sungailiat). Kejadian sekitar jam tujuh kurang (malam)," lanjut Adel.

"Kamu lihat ngak (sebelum kejadian) kalau di jembatan itu sudah dipasang portal, kiri kanan ada portal lampu merah? lampu merah dak boleh lewat? Dan jembatan sudah naik? kata Penyidik Satlantas Polres Bangka ingin memastikan, pengakuan Adel. "Ya,..aku lihat. Aku masih lihat dengan jelas. Jembatan sudah naik, dia sendiri (sopir) sudah ngomong," kata Adel mengakhiri jawaban atas pertanyaan Penyidik Unitlaka Satlantas Polres Bangka yang mendatanginya di rumah sakit, RSUP di Airanyir Merawang Bangka.

Sementara itu, kecelakaan lalulintas, Laka Tunggal Mobil Honda CRV terjun bebas di Jembatan Emas Airanyir Merawang Bangka, Sabtu (22/9/2018) malam masih mengundang tanya.

Penyidik Satlantas Polres Bangka terus melakukan penyelidikan penyebab kejadian hingga menewaskan dua korban jiwa, Sopir bernama Sodriyanto (44) dan penumpang paling depan, Lia Meilawati (23).

"Kita sudah lakukan pemeriksaan beberapa saksi, termasuk korban di rumah sakit. Mengenai penyebab kejadian, sudah diketahui," kata Kapolres Bangka AKBP M Budi Ariyanto diwakili Kasat Lantas AKP Febri Surya W seraya mengirim bukti dokumentasi video pengakuan Adel, saat diintrogasi anggota, kepada Bangka Pos, Minggu Siang (23/9/2018).

Dipastikan Kasat, kondisi Adel mengalami beberapa luka di bagian muka dan tangan, namun dalam kondisi sadar di atas pembaringan ruang medis rumah sakit tersebut.

Lain halnya, korban lainnya, Alfira Oktaviani (26), hingga Minggu Petang (23/9/2018), belum sadarkan diri di rumah sakit yang sama, sehingga belum bisa diintrogasi petugas.

"Belum bisa diambil keterangan karena Alfira masih belum sadar," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kasat menyatakan, pasca kejadian, Sopir Honda CRV, Sodriyanto diyakini menjadi penyebab kecelakaan itu.

Status Sodriyanto sebagai tersangka, namun proses hukum tak dapat dilanjutkan karena tersangka yang dimaksud meninggal dunia.

Petugas tengah mengevakuasi korban
Petugas tengah mengevakuasi korban (Istimewa/grup WA)

"Jenazah Sodri (Sodriyanto) dibawa ke Palembang, sedangkan Jenazah Lia dibawa keluarga di Pangkalpinang," tegasnya.

Sebelumnya disebutkan, Sodriyanto (44), memacu mobil terlalu kencang hingga tak menyadari Pintu Jembatan Emas, Airanyir Merawang Bangka, yang bakal ia lalui sedang terbuka.

Laju mobil yang ia kemudikan terus menerobos hingga akhirnya terjun bebas ke jurang, membuatnya tewas seketika.

Tak hanya sopir, tiga penumpang dalam mobil naas tadi ikut melambung dari ketinggian 20 meter hingga mendarat di bawah jembatan.

Lia Meilawati (23), satu diantara tiga penumpang ditemukan tewas, sedangkan Adel (20) dan Alfira Oktaviani (26), luka-luka.

Kapolres Bangka AKBP M Budi Ariyanto, diwakili Kasat Lantas AKP Febri Surya W kepada Bangka Pos Groups, Sabtu Malam (22/9/2018), menjelasan kronologis kejadian.

"Kronologis kejadian bermula saat mobil Honda CRV BG 1325 ZG yang dikemudikan Saudara Sodriyanto melaju dari arah Airanyir Merawang menuju arah Pangkalpinang," kata Kasat, sehari sebelumnya, pasca kejadian.

Saat itu di dalam mobil, selain sopir berisi tiga orang penumpang, masing-masing Lia Meilawati (23), Adel (20) dan Alfira Oktaviani (26). Sopir dan tiga penumpang melintasi Jembatan Emas diperkirakan selepas magrib, sekitar Pukul 18.30 WIB. Pada saat bersamaan, sebuah kapal besar bakal melintasi alur sungai sehingga pintu Jembatan Emas, dibuka atau tak dapat dilalui oleh mobil dan motor.

Seharusnya Sodriyanto segera balik arah, namun karena kecepatannya terlalu kencang, mobil yang ia kemudian terus menerobos hingga terjadi lah kecelakan itu.

"Pada saat di Jembatan Emas, jalan dan rambu sudah ada tanda peringatan agar tidak melintas. Akan tetapi pengemudi memaksakan tetap melaju, pada saat jembatan sudah mulai dibuka sehingga pengemudi tersebut masuk ke dalam jurang jembatan tersebut kurang lebih dari ketinggian 20 meter," kata Kasat.

Hempasan keras membuat kondisi mobil rusak parah. Begitu pula sopir dan penumpang mengalami luka sangat serius dan sempat dilarikan ke rumah sakit, RSUP Propinsi Babel di Airanyir. Namun nyawa dua diantara mereka tak terselamatkan.

"Yang meninggal dunia, Sodriyanto (44), PNS, berlamat di Gg Palapinang Gabek Pangkalpinang dan Lia Meilawati (23), pekerjaan wiraswasta, Warga Jl Soekarno Hatta Bukit Besar Pangkalpinang," katanya.

Sedangkan korban yang selamat, mengalami luka lecet di tangan, kaki dan muka, masing-masing Alfira Oktaviani (26), pekerjaan swasta, Warga Jl Imam Bonjol Gg Beringin Bandar Lampung, dan Adel (20), pekerjaan swasta, Warga Desa Padang Baru Kecamatan Pangkalanbaru Bangka Tengah.(*)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved