Anggota Dewan Pers Sebut Salah Besar Jika Prabowo Anggap Media Tak Independen Beritakan Reuni 212

Keputusan media tak menjadikan reuni 212 sebagai berita utama menunjukkan independensi sebab media harus bebas dari tekanan.

Editor: fitriadi
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan sambutan usai menyaksikan pengukuhan Relawan Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP) Kaltim di Balikpapan Sport and Convention Center (DOME), Minggu (25/11/2018). Prabowo Subianto beserta rombongan menyapa dan memberikan arahan kepada ribuan pendukungnya di Kaltim terkait Pilpres 2019. 

"Dan puncaknya adalah kemarin hari Minggu."

"Mereka menelanjangi diri mereka di hadapan rakyat Indonesia."

"Ada belasan juta mereka tidak mau melaporkan," ujar Prabowo.

"Saya katakan, hai media-media yang kemarin tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak menyandang predikat jurnalis lagi," sambungnya.

Baca: Suami Wali Kota Tangerang Terekam CCTV Ngamar Bareng Artis, Pernah Beri Jennifer Dunn Mobil Mewah

Prabowo bahkan mengatakan tidak akan mengakui para jurnalis yang meliputnya dan menyebut wartawan sebagai "antek yang ingin menghancurkan Indonesia".

Kepada pengunjung yang datang, ia meminta agar tak menghormati para jurnalis lagi.

Sikap ketua umum Gerindra tersebut, menurut Hendry Ch Bangun, semestinya disampaikan dengan baik, bukan dengan menuding dan menghujat.

Sebab dari pengamatannya, sejumlah media nasional berada di jalur yang benar dalam meliput pemberitaan yang berkaitan dengan pilpres.

"Media itu kan sejatinya mengedepankan kepentingan publik, tidak partisan, dan itulah yang dilakukan sekarang. Kalau ada yang dianggap partisan, biar masyarakat yang menilai," imbuhnya.

"Sekarang bukan zamannya mengata-ngatai, lalu apa gunanya?"

Dia juga meyakini, masyarakat masih memercayai media massa di tengah kondisi maraknya berita bohong atau hoaks di media sosial.

Ini karena segala hoaks yang bertebaran di media sosial dikonfirmasi kebenarannya oleh para jurnalis.

Laporkan media ke Dewan Pers

Reuni 212 yang digelar secara terbuka di Monas pada Minggu (02/12), memunculkan perdebatan panjang tentang jumlah orang yang hadir.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Habiburokhman, mengatakan media tidak akurat karena hanya menyebut puluhan ribu.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved