Tsunami Banten dan Lampung
Kisah Ifan Seventeen Selamat saat Diterjang Tsunami Banten
Ifan Seventeen menceritakan detik-detik yang ia alami saat akhirnya selamat dari terjangan Tsunami Banten, simak cerita lengkapnya!
"Itu juga udah hampir nyerah. Saya lihat chaos sekali. Sampai saya bisa menggapai sebuah box, saya berusaha lari menjauh dari kerumunan dan habis itu selang beberapa menit suasana sepi. Ternyata udah jadi mayat semua," ujar Ifan.
Setelah berhasil sampai dengan selamat di bibir pantai, Ifan kemudian mencari keluarga dan rekan-rekannya.

Namun, ia menemukan road manager-nya Oki Wijaya dan pemain bass Seventeen, M Awal Purbani, sudah tak bernyawa.
"Di situ saya ketemu sama jenazahnya Mas Oki dama Mas Bani. Dalam keadaan terjepit, tapi udah dipinggirin sama warga. Panggung persis di tepi pantai. Banyak yang belum ketemu," ujar Ifan.
Ifan Seventeen juga menyampaikan, saat ini evakuasi para korban masih sangat lambat disebabkan cuaca yang tidak bersahabat.
"Evakuasi sangat lambat karena banyak jalan keputus dan cuaca jelek, hujan deras," katanya.

Kronologi Tsunami di Banten versi BMKG
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memaparkan kronologi terjadinya peristiwa tsunami di wilayah pantai di sekitar kawasan Selat Sunda.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12/2018) dini hari.

21 Desember, BMKG deteksi erupsi anak Gunung Krakatau
Dwikorita memaparkan pada Jumat (21/12/2018) sekitar pukul 13.51 WIB, BMKG telah mengumumkan erupsi gunung anak Krakatau dengan status level Waspada.
"Kemarin pukul 13.51 WIB pada tanggal 21 Desember Badan Geologi telah mengumumkan erupsi gunung anak Krakatau dan levelnya pada level Waspada," kata Dwikorita, dikutip dari Kompas.com.
22 Desember 2018, BMKG berikan peringatan dini potensi gelombang tinggi
Pada Sabtu (22/12/2018), kata Dwikorita, BMKG mengeluarkan peringatan dini sekitar pukul 07.00 WIB akan potensi gelombang tinggi di sekitar perairan Selat Sunda.
"Diperkirakan (gelombang tinggi terjadi) kemarin tanggal 21 hingga nanti 25 Desember 2012. Ini peristiiwa beda tapi terjadi pada lokasi yang sama. Yang pertama erupsi Gunung Krakatau dan potensi gelombang tinggi," katanya.