Lahir Pada 1929, Pertumbuhan Gunung Anak Krakatau Menggila, Dalam Setahun Setinggi Ini

Hal ini bukan tanpa sebab, pasalnya sejak tsunami Selat Sunda, aktivitas Gunung Anak Krakatau terus aktif dan meningkat.

Editor: Alza Munzi
Awak Susi Air via Instagram @natgeoindonesia
Erupsi Rakata, Gunung Anak Krakatau pada Minggu (23/12/2018). 

Bahkan sejak muncul ke permukaan laut, pertumbuhan Gunung Anak Krakatau lebih cepat.

Selama 80 tahun, tepatnya pada tahun 2010, tingginya sudah mencapai 320 mdpl!

Tentu hal ini dikhawatirkan oleh para ahli, karena pertumbuhannya yang cepat dikhawatirkan letusannya juga akan sehebat letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Menanggapi kekhawatiran akan dugaan ini, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,

Sutopo Purwo Nugroho pada bulan Agustus 2018 pernah menyebutkan bahwa Gunung Anak Krakatau sedang dalam masa pertumbuhan.

Artinya, Gunung Anak Krakatau masih aktif dan terus tumbuh membesar.

Tentu hal ini tak jauh juga dari erupsi.

Tapi Sutopo menyebutkan bahwa letusan Gunung Anak Krakatau tak akan sebesar Gunung Krakatau pada tahun 1883.

"Sangat kecil sekali peluang terjadi letusan besar seperti letusan ibunya yaitu Gunung Krakatau pada 1883.

Bahkan beberapa ahli mengatakan tidak mungkin untuk saat ini. Jadi tidak perlu dikhawatirkan," tegasnya saat itu.

Namun diketahui kini tinggi Gunung Anak Krakatau menyusut setelah beberapa kali erupsi, terutama setelah tsunami Selat Sunda.

Letusan yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau sebabkan penyusutan pada tingginya.

Semula Gunung Anak Krakatau memiliki tinggi 338 mdpl, kini menjadi 110 mdpl.

Selain itu, pasca tsunami Selat Sunda, Gunung Anak Krakatau juga kehilangan bagian puncaknya.

(Grid.ID, Pradipta Rismarini)

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved