Eks Komandan Tim Mawar Akhirnya Bereaksi: Saya Diam Selama ini, Saya Tunggu Waktu yang Tepat!
PENGAKUAN Eks Komandan Tim Mawar 'Saya Diam Selama ini, Saya Tunggu Waktu yang Tepat'
Fauka Noor Farid juga membantah dirinya menginginkan korban dari peristiwa tersebut.
Fadli Zon mengaku telah membaca tulisan di Majalah Tempo.
"saya baca sepintas dari laporan tersebut, saya pikir laporan itu dangkal bukan laporan investigatif, untuk sebuah media dengan begitu panjang track recordnya saya kira ini sebuah framing yang salah karena tidak melalui proses investigasi yang profesional dan buyes," kaata Fadli Zon dikutip dari Kabar Petang, TV One pada Selasa (11/6/2019).
Fadli Zon juga menyayangkan penyebut Tim Mawar dalam tulisan Majalah Tempo.
Menurut Fadli Zon, sejak lama Tim Mawar acap kali dikaitkan dengan hal negatif.
• Dituduh Mau Lakukan Kudeta, Kim Jong-un Eksekusi Jenderal ini ke Tangki Berisi Ikan Piranha
" apalagi dengan penyebutan Tim Mawar yang saya kira dari dulu konsisten dalam soal itu framingnya selalu berisi muatan negatif pada pak Prabowo maupun kawan-kawan, saya kira investagasi itu bermutu rendah sebagai tulisan jurnalistik," kata Fadli Zon
Fadli Zon berujar, semestinya Majalah Tempo lebih menyoroti soal jumlah korban pada kerusuhan 21-22 Mei di sekitar Bawaslu, Jakarta
"seharusnya yang dilakukan adalah ada satu temuan, desakaan apalagi banyak korban, mereka itu mau disebut apa ? ada yang meninggal lebih 8 orang, keluarganya juga mengadu, ada yang ditangkapi, ada yang belum ditemukan, menurut saya ini angle yang menarik untuk diangkat sebagai sebuah tulisan jurnalistik," kata Fadli Zon soal artikel Majalah Tempo.
Fadli Zon berkata bahwa pemberitaan yang diterbitkan Majalah Tempo menunjukkan posisi politik pada media tersebut.
"tetapi ini rupanya sibuk dengan framing politik yang buyes yang memang sejak awal menunjukann posisi politik dari media tersebut," ujar Fadli Zon.
Fadli Zon tetap berkukuh bahwa sejumlah Purnawirawan yang dikaitkan dengan aksi makar dan kerusuhan 22 Mei terbukti bersalah.
"dan menurut saya, sulit untuk mengambil satu upaya untuk menyudutkan apalagi orang tertentu di masa lalu karena zaman yang sudah berubah, " kata Fadli Zon.
• Tak Hanya Sumbang 28 Kg Emas Monas, Kekayaannya Teuku Markam Ternyata Masih Sanggup Dirikan BUMN
Menurut Fadli Zon bila memang berniat menemukan dalang kerusuhan 22 Mei, mestinya pemerintah membentuk tim pencari fakta.
"kalau mau mencari dalang kerusuhan maka bentuk tim pencari fakta yang independen terdiri dari semua unsur yang berkepentingan termasuk tokoh masyarakat. sehingga kita menemukan yang dalang dalam hal itu," kata Fadli Zon
Fadli Zon mengatakan para purnawiranawan yang dituduh terlibat menjadi korban framing.