Jangan Biarkan Anak Membawa Tas Terlalu Berat, Ini Dampak Buruk bagi Kesehatan

Libur telah usai, anak sekolah pun akan memasuki tahun ajaran baru. Hari pertama masuk sekolah dan kegiatan belajar akan dimulai pada 15 Juli 2019.

Editor: Evan Saputra
posbelitung/suharli
Ilustrasi - Para Siswa-siswi SMP N 2 Manggar menaiki truk untuk kembali ke sekolahnya, usai mengikuti simulai UNBK di Gedung CAT BKPSDM Belitung Timur, Rabu (6/2/2019) 

Jangan Biarkan Anak Membawa Tas Terlalu Berat, Ini Dampak Buruk bagi Kesehatan

BANGKAPOS.COM - Libur telah usai, anak sekolah pun akan memasuki tahun ajaran baru.

Hari pertama masuk sekolah dan kegiatan belajar akan dimulai pada 15 Juli 2019.

Hari pertama mungkin masih dalam tahap perkenalan.

Namun dihari berikutnya, kegiatan belajar mengajar pun sudah dimulai.

Tas menjadi salah satu kebutuhan untuk sekolah yang tak bisa diabaikan.

Terutama jika barang bawaan didalam tas atau ransel sudah mulai terisi penuh, alias keberatan barang bawaan.

Mulai dari buku tulis, buku pelajaran, seragam olahraga, serta barang bawaan lainnya.

Namun tahukah kamu, ternyata ada dampak yang ditimbulkan dari anakyang sering membawa tas atau ransel keberatan beban.

Seperti yang dilansir dari Healthline, untuk pertama kalinya para peneliti telah menghitung berapa berat ideal tas untuk anak-anak.

Para peneliti mengatakan anak sekolah harus membawa berat maksimum 10 persen dari total berat badan mereka.

Dampak kesehatan bagi anak jika membawa tas terlalu berat

Membawa ransel yang terlalu berat tidak baik untuk anak-anak.

"Penggunaan ransel berat kadang-kadang dikaitkan dengan sakit punggung atau ketidaknyamanan leher dan bahu, dan bahkan dengan persepsi beratdan peningkatan kelelahan," kata González kepada Healthline.

Menurut Dr. Bradley Weinberger, seorang dokter anak di Klinik Cleveland di Ohio, membawa tas punggung yang terlalu berat pada anak dapat memiliki efek buruk, berikut resiko kesehatannya:

Peningkatan risiko sakit leher dan punggung karena perubahan postur dan pola gerakan
nyeri otot dari tali.

Efek negatif pada keseimbangan, berpotensi meningkatkan risiko jatuh atau cedera lainnya.

Dina Kulik, FRCPC, PEM, pendiri dan direktur Kidcrew Pediatrics, setuju.

Ia mengatakan "nyeri muskuloskeletal, leher dan bahu yang sakit, dan postur yang buruk" sebagai risiko kesehatan umum karena membawa ransel yang terlalu berat.

Kalau sudah begitu, orang tua pun harus membantu anak-anak mereka untuk mengurangi berat ransel.

Bagaimana caranya?

“Pilih ransel yang ringan. Jika ransel kosong sudah berat, coba cari yang lebih ringan, ”kata González.

Dia juga menyarankan strategi berikut:

Kemasi hanya perlengkapan sekolah penting di ransel.

Gunakan loker di sekolah.

Bawa ransel di kedua bahu, bukan hanya satu.

Weinberger setuju, ia menambahkan bahwa siswa harus menggunakan kedua tali saat mengenakan atau menggunakan ransel mereka.

Cara tersebut dapat menyelamatkan rasa sakit di leher.

Meski belum ada bukti, bahwa tas sekolah yang terlalu berat akan menghambat pertumbuhan anak, sebaiknya beban di dalam tas yang dibawa harus dibatasi, untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, seperti bentuk tulang yang menjadi tak normal. (Dianita Anggraeni)

Berita ini telah terbit di grid.id berjudul Ini Dampak Buruk bagi Kesehatan Anak jika Membawa Tas Terlalu Berat

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved